Jakarta – Liputan Warta Jatim, Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendorong aparatur pemerintah daerah (Pemda) untuk memanfaatkan program pelatihan dari Pemerintah Australia bagi Indonesia. Program yang difokuskan pada tata kelola dan pembuatan kebijakan publik ini diharapkan mampu memperkuat kapasitas aparatur daerah dalam menyusun perencanaan, penganggaran, serta pelayanan publik yang lebih baik.

Hal itu disampaikan Bima dalam acara The Pre-Course of Australia Awards Indonesia’s Governance and Public Policy Making for Subnational Governments di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta, Kamis 4 September 2025.

Bima menegaskan, salah satu tujuan utama otonomi daerah adalah memperkuat kapasitas fiskal. Menurutnya, hal ini hanya bisa dicapai jika SDM aparatur memiliki kemampuan perencanaan pembangunan dan penganggaran yang matang.

“Ekspektasi pertama dari program ini tentu Bapak-Ibu punya pengalaman yang lebih baik untuk meningkatkan kemampuan perencanaan, penganggaran, dan lain-lain,” jelasnya.

Meski hanya berlangsung dua minggu, Bima berharap para peserta dapat belajar secara maksimal. Ia menekankan pentingnya pengalaman langsung saat berada di Australia, mulai dari praktik tata kelola pembangunan hingga pelayanan publik yang dekat dengan masyarakat.

Baca Juga :  Perkuat Program Pembinaan Berbasis Ponpes, Lapas Banyuwangi Jalin Sinergi dengan Kemenag

“Diharapkan selama di Australia bisa menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana tetangga kita yang luar biasa ini memiliki kualitas yang sangat baik untuk meningkatkan pelayanan bagi warganya,” ujarnya.

Bima mencontohkan bagaimana masyarakat Australia dapat dengan mudah mengakses informasi pembangunan, bahkan melalui public expose di pusat perbelanjaan. Menurutnya, hal ini menjadi bukti kuat bahwa keterbukaan informasi dan partisipasi publik adalah kunci tata kelola yang sehat.

Lebih jauh, Bima menyebut bahwa banyak hal dari Australia yang dapat diadopsi untuk meningkatkan pelayanan publik di Indonesia. Hal ini termasuk pemenuhan hak penyandang disabilitas, kesetaraan gender, hingga pembangunan inklusif yang melibatkan semua lapisan masyarakat.

“Di sana peserta akan melihat dan mengagumi bagaimana kepemimpinan lokal begitu dekat dengan warga, serta bagaimana setiap hierarki pemerintahan membuka ruang partisipasi publik,” tegasnya.

Baca Juga :  CCTV Pelabuhan ASDP Ketapang Ditambah, Polisi 24 jam Awasi Penyeberang Selama WWF di Bali

Bima berharap, sepulang dari Australia, para peserta tidak hanya membawa ilmu, tetapi juga mampu mengaitkannya dengan persoalan konkret di daerah masing-masing. Dengan begitu, manfaatnya tidak hanya dirasakan oleh aparatur, tetapi juga oleh kabupaten, kota, hingga skala nasional.

Acara tersebut turut dihadiri Duta Besar Australia untuk Indonesia Rod Brazier, Course Leaders dari University of Queensland Ken Smith dan Rachel Nolan, Tim Australia Awards in Indonesia (AAI), Tim SKALA (Sinergi dan Kolaborasi untuk Akselerasi Layanan Dasar), serta para undangan lainnya.

Ariesto Pramitho Ajie

Kaperwil Jabodetabek

By Cahyo