Beranda Kabar Jatim Terjadi Gerakan Tanah di Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Puluhan Warga Mengungsi

Terjadi Gerakan Tanah di Kecamatan Purwodadi, Pasuruan, Puluhan Warga Mengungsi

67
0

Pasuruan – Liputan Warta Jatim, Pada dini hari tanggal 28 Januari 2025, sekitar pukul 22.30 WIB, terjadi pergerakan tanah di Dusun Sempu dan Dusun Boro, RT 01 RW 09, Kecamatan Purwodadi, Kabupaten Pasuruan. Fenomena ini membuat warga setempat panik karena tanah di sekitar permukiman mereka mulai bergeser, menimbulkan retakan dan potensi longsor.

Belum sempat pulih dari kepanikan, pada tanggal 29 Januari 2025 sekitar pukul 02.30 WIB, gerakan tanah kembali terjadi. Kondisi ini semakin mengkhawatirkan, memaksa warga untuk segera meninggalkan rumah mereka demi keselamatan. Mereka berbondong-bondong menuju SD Negeri Cowek Dua yang dijadikan sebagai lokasi pengungsian sementara. Kamis (30/1/2025).

Hingga dini hari tanggal 30 Januari 2025, para pengungsi masih bertahan di SD Negeri Cowek Dua. Situasi semakin sulit karena hujan deras mengguyur wilayah tersebut tanpa henti. Intensitas hujan yang tinggi memperburuk kondisi tanah, meningkatkan risiko longsor lanjutan. Warga yang mengungsi pun harus menghadapi kondisi darurat dengan peralatan dan perlengkapan seadanya.

Baca Juga :  Ketua DPD FRJRI Jawa timur Mengucapkan Selamat Atas Dilantik AKBP Arif Fazlurrahman SH SIK MSI Sebagai Kapolres Blitar 

Peristiwa ini menarik perhatian berbagai pihak. Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pasuruan, Kapolsek Purwodadi, serta Kepala Desa Cowek turun langsung ke lokasi untuk meninjau keadaan dan memastikan keselamatan warga. Kehadiran mereka memberikan sedikit rasa tenang bagi para pengungsi yang masih cemas dengan kondisi rumah mereka yang ditinggalkan.

Selain itu, bantuan medis juga segera dikerahkan untuk menangani kebutuhan kesehatan para pengungsi. Tim medis tiba di lokasi pada pukul 19.30 WIB dan langsung memberikan pemeriksaan kesehatan, terutama kepada lansia, anak-anak, serta warga yang mengalami keluhan akibat cuaca dingin dan kondisi pengungsian yang terbatas.

Sejauh ini, sekitar 47 Kepala Keluarga (KK) telah mengungsi ke SD Negeri Cowek Dua. Mereka berharap agar situasi segera membaik sehingga mereka dapat kembali ke rumah masing-masing. Namun, pihak berwenang tetap mengimbau warga untuk tetap waspada terhadap kemungkinan longsor susulan, terutama jika hujan terus berlanjut.

Baca Juga :  Dua Rumah di Majenang Terbakar, Kerugian Capai Rp 200 Juta

Pemerintah daerah bersama instansi terkait terus berupaya memberikan bantuan logistik dan fasilitas bagi para pengungsi. Pemantauan di lokasi masih berlangsung untuk memastikan langkah-langkah penanganan lebih lanjut, termasuk kemungkinan relokasi bagi warga yang terdampak paling parah.

(Moka))