SERANG. Liputan Warta Jatim. Bertempat di Balai Baladika Kopasus, Serang Banten puluhan ribu jamaah Thoriqoh Shiddiqiyyah hadir dari pelosok Indonesia, 28 Muharram 1446/ 4 Agustus 2024. Jamaah ini menghadiri shillaturohmi dan Tasyakurran Tahun Baru Hijriyyah ke XXII Jam’iyyah Kautsaran Putri Hajaarulloh Shiddiqiyyah (JKPHS) 1446 H yang rutin tiap tahun.
JKPHS ( Jami, a Kautsaran Putri Hajarulloh Shiddiqiyyah ) adalah organisasi doa yang beranggotakan kaum wanita di lingkungan Thoriqoh Shiddiqiyyah. Peran wanita di Thoriqoh Shiddiqiyyah sangatlah penting.
“JKPHS adalah organisasi doa. Posisi wanita adalah hal terpenting dalam beragama dan bernegara. Pun juga dengan doa juga sangat penting dalam beragama,” kata Pujiati,Ketua Umum JKPHS dalam sambutannya.
“JKPHS saat ini berkembang hingga Malaysia dengan 111 cabang dan 217 anak cabang. Semoga JKPHS jaya dan selalu taat kepada Sang Mursyid,” lanjut Pujiati.
Sementara itu Ketua Umum DPP Organisasi Shiddiqiyyah (ORSHID), Joko Herwanto, menjelaskan bahwa JKPHS lahir dari rahim thoriqoh.
“JKPHS lahir dari thoriqoh Shiddiqiyyah. Dan perjuangan Islam dan negara tidak dapat lepas dari peran wanita. Termasuk apa yang telah dilakukan Nyi Ajeng Serang. Semoga nilai perjuangan ini dapat diambil oleh seluruh anggota JKPHS ,”
Joko Herwanto juga melaporkan kegiatan pembangunan Rumah Syukur Kemerdekaan Indonesia Layak Huni Shiddiqiyyah (RSKILHS) oleh organisasi Dhilaal Berkat Rohmat Alloh (DHIBRA) Shiddiqiyyah,
“DHIBRA sampai tahun 2024 telah membangun 2222 unit Rumah Syukur dalam rangka mensyukuri kemerdekaan Bangsa Indonesia atas tuntunan dari Sang Mursyid,” pesan Joko Herwanto.
“Sang Mursyid Shiddiqiyyah selalu menanamkan rasa Cinta Tanah Air. Bersama pemerintah dan semua pihak, mari mewujudkan Indonesia Raya dan Indonesia Jaya,” ajak Joko Herwanto.
Sementara itu dalam mauidloh hasanah, Sang Mursyid Shiddiqiyyah menerangkan nilai-nilai amanat dari pembukaan UUD 1945.
“Pembukaan UUD yang berisi 4 alinea diperuntukan untuk seluruh rakyat Indonesia.Didalamnya Tiga Panca, yakni panca pintu gerbang, Panca tujuan, dan Panca dasar NKRI,” pesan Sang Mursyid.
“NKRI bukan negara persatuan tapi kesatuan. Maksudnya, kekuatan kesatuan adalah satu dari dirinya sendiri,” lanjut Sang Mursyid.
“Jika bangsa Indonesia kembali ke Jatidiri, maka haqqul yakin negara Indonesia akan menjadi imam perdamaian Indonesia,” dhawuh Sang Mursyid.
Pertemuan yang juga dihadiri Sang Mursyid Shiddiqiyyah, Syech Muchtarullohil Mujtaba Mu’thi sangat istimewa. Selain diberikan santunan kepada kaum dhuafa juga dihadiri okeh Kh Aqil Sirodj, Mutasyar PBNU dan sejumlah pejabat pemerintahan dan militer.
Adapun dalam penutupan acara diumumkan hasil shodaqoh spontanitas berjumlah Rp 200 juta. Sedangkan acara serupa pada tahub depan akan diadakan di Bengkulu.(*)