Beranda Artikel SOLUSI TEPAT AGAR TIDAK TERJADI PHK DI INDONESIA DAN KRISIS BESAR

SOLUSI TEPAT AGAR TIDAK TERJADI PHK DI INDONESIA DAN KRISIS BESAR

46
0

Bogor, Liputan Warta Jatim, Krisis melemahnya daya beli tidak saja terjadi di INDONESIA tetapi di negara maju ASIA dan Negara Adidaya.

Maka Kementrian Ekonomi dan Kementrian Industri harus mau belajar dan mencontoh negara negara maju yang memiliki Industri Raksasa. Dari mana awalnya negara tersebut bisa menarik investor kuat untuk bekerja sama jangka panjang.

Investor tersebut diberikan fasilitas kemudahan membangun pabrik industri besar yang 80% tenaga kerjanya dari lokal.

Negara China mengambil langkah hebat dari bebas pajak selama beberapa tahun untuk investor yang membuka pabrik di negaranya. Maka ratusan juta tenaga kerja china memiliki pekerjaan dan kesejahteraan.

Maka perlu keseriusan Pemerintah Pusat INDONESIA dan Daerah membuka seluas luasnya investor menanamkan modalnya dan tidak di bebankan pajak selama beberapa tahun. PROF,DR,KH SUTAN NASOMAL SH.MH menyikapi lemahnya ekonomi di negara ini dari sistem yang di jalankan salah.

Gaji dan upah para pekerja yang selama ini bermasalah adalah lemahnya penegakkan peraturan. Negara China Filipina Vietnam dan India sebagai negara Industri besar di Asia bisa dijadikan contoh agar tenaga kerja bisa terserap dengan baik dan sedikit ada masalah.

Yang jadi masalah adalah Investor dan pihak pemilik Industri di persulit dengan aturan regulasi yang memberatkan sebelah pihak. Sehingga semua pemilik modal besar tidak mau bekerja sama jangka panjang di INDONESIA dan pindah ke negara tetangga.

Baca Juga :  *Dukung Asta Cita Polres Pasuruan Kota Gelorakan Swasembada Pangan Melalui Si Boni* KOTA PASURUAN - Dalam rangka mendukung program Pemerintah terkait ketahanan pangan Nasional, Polres Pasuruan Kota melaunching Si Boni (Polisi Bolo Petani). Melalui Si Boni, Polres Pasuruan Kota akan rutin melaksanakan Patroli dialogis langsung dengan petani untuk mendengarkan aspirasi, serta memberikan arahan tentang pentingnya menjaga kesuburan lahan dan hasil panen. Kapolres Pasuruan Kota AKBP Davis Busin Siswara, mengatakan dengan program Si Boni nantinya masyarakat dapat menyampaikan keluhan maupun permasalahan yang ada terkait pertanian. “Dengan adanya Program Si Boni ini, kami berharap para petani merasa lebih aman dan nyaman dalam bekerja, tanpa khawatir akan gangguan atau masalah Kamtibmas yang lain," ujar AKBP Davis Busin Siswara, Selasa (5/11). Ia mengatakan pentingnya ketahanan pangan sebagai salah satu tujuan Program Presiden RI Prabowo Subianto yaitu Asta Cita. Kapolres Pasuruan Kota juga menekankan bahwa keamanan wilayah pertanian merupakan bagian dari upaya untuk mencapainya. "Keamanan dan ketahanan pangan berjalan beriringan, jika petani aman, ketahanan pangan pun akan terjaga.”kata AKBP Davis. Melalui Si Boni ini juga kata AKBP Davis, pihaknya akan segera mencarikan solusi jika ada kendala bagi petani maupun nelayan. AKBP Davis Busin menegaskan bahwa program Si Boni akan terus dilakukan secara berkala dan berkelanjutan sebagai bentuk dukungan Polres Pasuruan Kota terhadap program pemerintah di bidang ketahanan pangan. “Kami akan terus mendorong dan mendukung para petani untuk menjaga swasembada pangan, baik dari sisi keamanan maupun peningkatan produktivitas," tegasnya. Kapolres Pasuruan Kota juga mengajak seluruh masyarakat agar turut serta berperan dalam menjaga ketahanan pangan demi kesejahteraan bersama. Program Si Boni ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi ketahanan pangan lokal, tetapi juga menjadi simbol sinergi antara Polres Pasuruan Kota dengan masyarakat. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan stabilitas dan keamanan wilayah pertanian di Pasuruan semakin terjaga, sehingga para petani bisa fokus untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi warga Tani dan Nelayan. Sementara itu Sodiq salah seorang petani mangga dan pepaya yang turut hadir, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kegiatan yang dilakukan oleh Polres Pasuruan Kota melalui program Si Boni. Ia mengungkapkan bahwa dengan adanya Si Boni, para petani merasa lebih diperhatikan dan dilindungi karena lebih dekat dengan aparat Kepolisian. Program Si Boni menurut Sodiq sangat positif dan diharapkan terus berlanjut. "Polres Pasuruan Kota betul-betul memperhatikan kami dan membuat kami merasa terbantu karena aspirasi atau keluhan kami dicarikan solusi melalui program Si Boni," ucap Sodiq. (*)

Regulasi singkat dalam perijinan harus di terapkan pemerintah untuk investor asing yang mendirikan industri. Sudah seharusnya Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Melayani dengan baik dan bijak untuk investor agar mereka bisa bekerja sama dengan jangka panjang dan membawa modal ratusan milyar. Mampu menyerap tenaga kerja di seluruh daerah.

Ada 30 juta tenaga kerja muda dan dewasa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan dan penghasilan tetap setiap hari, Menurut PROF,DR,KH SUTAN NASOMAL SH.MH

Selama 7 tahun ini para bankir dan investor asing tidak memilih INDONESIA karena regulasi perijinan yang rumit. Harus di pangkas semua peraturan yang memberatkan pengusaha dan investor.

Peranan membangun minat usaha untuk generasi bangsa adalah hal penting.

Mendukung anak anak muda menjadi pengusaha saat ini juga sangat penting. Dengan di mudahkan membuat badan usaha yang juga saat ini sudah di dukung dengan informasi berkuwalitas mencari ragam jenis usaha yang bagus. Maka peran perbankan harusnya bisa merangkul anak anak muda dalam wadah pengusaha dengan menyiapkan bunga ringan dari setiap pinjaman modal.

Baca Juga :  Peringatan HUT RI ke-79 di RT 014 RW04 Desa Kembang Kuning, Klapanunggal Berlangsung Meriah

Pihak Dunia Pendidikan Nasional harus mampu menanamkan semangat usaha, semangat berkarya, semangat maju untuk anak anak muda generasi bangsa ini.

Kalau INDONESIA mau maju maka harus siap melayani dengan baik para pemilik modal besar dan menjaga keseimbangannya agar tidak kabur atau pindah ke negara lain

Agar Industri yang sudah berdiri dengan modal ratusan milyar di INDONESIA tidak mengalami gagal berkembang sehat.

Semua peraturan yang menyetujui pasar bebas online dan tidak terkena pajak harus ditutup.

Negara INDONESIA tidak di benarkan menguntungkan pasar bebas online tampa pajak dan evaluasi ketat semua jenis barang dari industri negara lain yang dikirim ke pasar dalam negri dan merugikan para investor pemilik modal besar industri yang resmi di dalam negri.

Pada kesempatan yang sama agar bisa bersatu dengan negara negara ekonomi terkuat. Gabung bersama BRICS adalah solusi yang cukup baik dipertimbangkan karena INDONESIA butuh akses ekonomi yang baru dan kuat. Sudah lebih dari 10 negara maju bergabung dengan BRICS

Mengapa INDONESIA malu malu.

Narasumber : PROF.DR,KH SUTAN NASOMAL SH,MH