Banyuwangi – Liputan Warta Jatim, Cerita Banyuwangi tidak akan pernah lepas dengan misteri dan mistis yang berkembang dari jaman ke jaman.
tidak hanya sekedar cerita tentang yang mengerikan, Namun juga sejarah tentang Kerajaan Balumbung & Blambangan yang sampai sekarang masih menjadi cerita yang misteri, dan Nama Banyuwangi tidak luput dari sejarah Dewi Sritanjung dan Sidopaksa, Kisah cintanya yang dibalut dengan cinta, kesetiaan dan kematian itu menjadi sejarah cikal bakal nama Banyuwangi.
Perlu di ketahui bahwa ada tempat yang dipercaya sebagai tempat munculnya nama Cikal Bakal Banyuwangi. tempat itu berada di belakang samping Pendopo Shaba Swagata Blambangan. Tempat itu adalah sebuah sumur yang ada di pojok samping utara sebelah timur rumah dinas Bupati Banyuwangi.
Masyarakat Banyuwangi menyebut nya sumur tersebut ialah Sumur Sritanjung.” Para pemerhati sejarah percaya jika telaga Sritanjung ini berada di belakang samping Pendopo. Sampai saat ini oleh pemda Banyuwangi masih terjaga dan terawat dengan baik,
dan seakan bernuansa alam yg asri di sertai pepohonan dan taman di sekitar sumur,” Dari pegiat sejarah kota banyuwangi kusus nya generasi Muda yang di pandu Wong Agung mukti Jaya diningrat dan juga keluarga Besar Gerbang Tinatar III dengan pemangku Adat MAS SINGAJAYA MANGUNTAPA (KRT SUJANA DIPURA) Terjun menikisik langsung ke lokasi sumur bersejarah yang di sinyalir dari peradaban jaman Putri Dewi Sritanjung .
Sumur tersebut berukuran diameter kurang lebih 2 meter. Kedalaman sekitar hampir 7 meter kurang lebih. Di dalam sumur tampak air yang jernih dan tak pernah surut meski musim kemarau.
di sediakan bak untuk tempat mencuci muka tepat di samping sumur .untuk memudah kan Bagi pengunjung yang datang ke sumur Sritanjung , biasanya selalu membasuh muka konon agar diberikan keberkahan.
Pengunjung bukan hanya masyarakat biasa, tetapi banyak juga pejabat yang datang ke sumur tsb.
Terutama setiap hari Sabtu dan Minggu. untuk pengunjung yang datang biasanya selain melihat sumur juga melihat pendopo shaba sawagata.
Arsitektur Pendopo khususnya bagian belakang di rombak seperti bukit dengan ruangan yang ramah lingkungan dan tanpa menghidupkan lampu jika siang hari. Tentu ini salah satu bentuk upaya Pemkab Banyuwangi dalam melestarikan Pendopo sebagai bangunan bersejarah,” Banyak versi cerita kisah Dewi Sritanjung.
Cerita ini bermula saat seorang kesatria yang tampan dan gagah perkasa bernama Raden Sidapaksa. Ia mengabdi kepada Raja Sulakrama yang berkuasa di Negeri Sindurejo. Sidapaksa diutus mencari obat oleh raja kepada kakeknya, Bhagawan Tamba Petra, yang bertapa di pegunungan.
Di sana dia bertemu dengan seorang gadis yang sangat ayu bernama Dewi Sritanjung. Putri Dewi Sri Tanjung bukanlah gadis biasa, karena menjadi cerita Legenda masyarakat Banyuwangi dan sampai sa’at ini masih terjaga keasrian sumur sritanjung.: tuturnya
Red:Singajaya MangunTapa