Manado- Liputan Warta Jatim, Gelombang aksi demonstrasi damai yang berlangsung dua hari berturut-turut di Sulawesi Utara mendapat apresiasi tinggi dari tokoh adat dan pemimpin gabungan LSM dan Ormas Adat Pa’esaan Sulawesi Utara, Tonaas Wangko Ishak Tambani. Dalam pernyataannya, ia menyampaikan rasa salut atas semangat dan ketertiban yang ditunjukkan oleh para peserta demo, baik dari kalangan mahasiswa maupun buruh.

Pada Senin (01/09/2025), para mahasiswa menggelar aksi di kantor DPRD Sulawesi Utara. Aksi ini berlangsung damai, tertib, dan penuh semangat.

Keesokan harinya, Selasa (02/09/2025), para buruh menyuarakan aspirasi mereka di kantor Gubernur Sulawesi Utara. Kedua aksi tersebut berlangsung tanpa insiden maupun korban, menjadi contoh nyata bahwa penyampaian aspirasi dapat dilakukan dengan cara yang elegan dan bermartabat.

Tonaas Wangko Ishak Tambani, yang dikenal luas sebagai tokoh cinta damai, turun langsung ke lapangan. Ia tak hanya memantau, namun juga memberikan dukungan moril dan logistik dengan membagikan makanan serta minuman kepada para mahasiswa yang mengikuti aksi damai di kantor DPRD Sulut. “Ini bentuk kecil dari kepedulian kami terhadap perjuangan anak-anak bangsa,” ujar Ishak.

Baca Juga :  Pertanian di Kabupaten Sidoarjo Mendapat Perhatian Komisi IV DPR RI 

Kehadiran Tonaas Wangko dalam aksi buruh juga disambut hangat oleh Gubernur Sulawesi Utara, Yulius Selvanus SE. Dalam suasana penuh kekeluargaan, kedua tokoh ini menyampaikan komitmen bersama untuk menjaga stabilitas keamanan dan perdamaian di tengah masyarakat. “Kami satu suara untuk Sulut yang damai,” kata Gubernur Sulut Yulius Selvanus SE.

Bagi Tonaas Wangko Ishak Tambani, aksi-aksi damai ini merupakan cermin kedewasaan demokrasi masyarakat Sulawesi Utara. Ia meyakini bahwa budaya berdialog dan menyampaikan pendapat secara damai adalah warisan luhur dari para leluhur Suku Adat Minahasa yang harus dijaga dan dilestarikan.

Lebih dari sekadar mengawal aksi, kehadiran Tonaas Wangko membawa pesan moral yang kuat: bahwa kedamaian bukanlah sesuatu yang diberikan, melainkan sesuatu yang harus dijaga bersama-sama oleh seluruh elemen lapisan masyarakat. “Tanah Toar Lumimuut ini milik bersama. Mari kita rawat dengan cinta dan kebersamaan,” ujarnya.

Baca Juga :  Lapas Banyuwangi Ikuti Apel Bersama Awal Tahun 2025 Jajaran Kemenko Hukum, HAM dan Imipas

Sebagai pemimpin Pa’esaan Sulut, Tonaas Wangko bersama ketua LSM dan Ormas Adat kami akan terus kawal dan bersinergi bersama dengan berbagai pihak dalam menciptakan ruang-ruang damai dan inklusif bagi masyarakat. Ia menegaskan pentingnya nilai-nilai gotong royong dan musyawarah sebagai jalan utama dalam menyelesaikan persoalan.

“Harapan kami ke depan, mari kita bergandengan tangan sebagai anak bangsa. Terlebih di tanah Nyiur Melambai, kita semua punya tanggung jawab menjaga kedamaian, menghormati perbedaan, dan terus membangun Sulawesi Utara yang harmonis,” Satu Sulut Cinta Damai. Tutup Tonaas Wangko Ishak Tambani.

Winsy.W

By Cahyo