Beranda Agama Putra Putri BTQ Sukolilo Tasyakuran Mensyukuri Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW dan...

Putra Putri BTQ Sukolilo Tasyakuran Mensyukuri Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW dan Hari Shiddiqiyyah Ke 35.

24
0

Surabaya – Liputan Warta Jatim, Atas Berkat Rahmat Alloh Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur yang dijiwai manunggalnya Keimanan dan Kemanusiaan putra – putri BTQ Sukolilo dan segenap warga Shiddiqiyyah Surabaya Tasyakuran Mensyukuri Isro’ Mi’roj Nabi Muhammad SAW dan hari Shiddiqiyyah ke 35, yang juga dihadiri wali talkin Azrorul Arifin dari Sambong Jombang.

Seperti mana biasa sebelum acara tasyakuran dimulai terlebih pembukaan diawali dengan Doa Fatekah 1x, doa Yatullohi Allal jama 10x , Doa Nabi Ibrahim 3x, Doa Nadom burdah 3x, Doa syair pohon Shiddiqiyyah, Doa Syair kemerdekaan Bangsa dan berdirinya NKRI, yang di pimpin oleh Yazak ketua DPC Orshid Sukolilo Surabaya. Dan kemudian dilanjut penampilan putra – putri BTQ Sukolilo dan juga dilaksanakan Santunan anak Yatim.

Muhammad Romli ketua YPS cabang Surabaya dalam sambutannya menyampaikan bahwa YPS dan DPC Orshid yang ada di wilayah Surabaya hendaknya selalu bergandengan tangan untuk mensukseskan semua program= program BTQ dan kegiatan Shiddiqiyyah, berjuang tetap selalu bersemangat, kompak dan iklas terutama bagi para pendidik BTQ diseluruh 6 wilayah yang ada di Surabaya, ujarnya, Kamis, 30 januari 2025.

Masih kata Muhamad Romli meneruskan bahwa dalam tasyakuran BTQ yang ke 2 di kecamatan sukolilo selalu berguna, berkembang, dan lestari ridho Alloh. Dan kami mengucapkan terima kasih kepada orang tua wali murid yang mau menitipkan putra= putrinya yang telah mempercayakan untuk menjadi murid BTQ hal ini kelak sebagai pengganti orang tua menjadi anak yang bermanfaat dan berguna, tambahnya.

Azrorul Arifin walitalkin Shiddiqiyyah Indonesia Raya dari Sambong jombang dalam takhirotul khazanahnya menceritakan tentang perjalanan anak yang sholeh seperti contoh yang di jalani oleh Achmad putra dari seorang duda yang sudah tua beranak 5, salah satu dari 5 saudara hanya Achmad yang mau merawat orang tuanya hingga sampai wafat, ketika sampai 7 harinya meninggalnya orang tua Achmad tiba= tiba ada wisik kedatangan mbah Waliyulloh berkata kepada Achmad bahwa di sebelah kiri rumahnya ada uang 1000 dinnar di dalam tanah ditanyakan oleh Achmad apa uang itu membawa barokhah tidak di jawab oleh mbah Wali akhirnya uang tidak diambil, kemudian jelang 40 harinya mbah Wali datang lagi berkata bahwa disebelah kiri rumah ada uang 400 dinnar ditanya lagi oleh Achmad apa uang itu membawa barokhah mbah Wali tidak menjawab dan Achmad juga tidak mengambilnya uang dinnar itu sekalipun berkali= kali mendapat ocehan sang istri. Kemudian suatu hari didatangi lagi si Achmad oleh mbah Wali dan dikatakan bahwa disebelah kiri rumah ada uang 1 dinnar ditanya lagi oleh Achmad apa uang itu barokhah dijawab oleh mbah Wali ya uang itu barokhah selanjutnya oleh Achmad uang itu digali dan diambilnya, saat itu pula sang istri Achmad dengan sangat jenkel dan kesal terhadap ulahnya suaminya dan berkomentar dikasih uang 1000 dinnar tidak mau mengambil sekarang dikasih 1 dinnar malah diambil istri Achmad semakin menggerutu tapi si Achmad dengan sabar menerima ocehan sang istri selanjutnya uang 1 dinnar itu dibawa ke pasar dan di pasar menemukan ikan Mas ditanyakan pemilik apa dijual ikan mas ini jawab penjual ya akhirnya dibelilah oleh Achmad dibawa pulang sampai dirumah didamprat dan dikatain sama istrinya lo uangnya kok malah dibelikan ikan kok tidak dibelikan beras celetuk sang istri namun si Achmad tetap tenang dan diam kemudian ikan itu bedah oleh Achmad ternyata didalam perut ikan ada 2 Mutiara lanang dan wadon sampai peristiwa itu terdengar sampai kerajaan dan dari kerajaan mengutuslah utusan yaitu Syayid Achmad untuk menemui Achmad dan ditanyakan apakah menemukan 2 Mutiara dan Achmad jawab iya betul dan akhirnya si Achmad diajaklah ke istana kerajaan dan 2 Mutiara yang hilang 100 tahun itu di ganti 60 sak uang dinnar dan Achmad dibuatkan rumah disamping kerajaan hingga hidupnya berubah mulia bahagia dunia akhirat, itulah cermin anak yang sholeh dan iklas, tuturnya.

Baca Juga :  Kausaran Bantuan Rohani 1000 hari Almarhumah Amini Di Rungkut Tengah Surabaya.

Masih lagi cerita Azrorul Arifin dalam mengambil cermin anak yang ikhlas yakni contoh dari perjalanan yang dialami Ali dan Umar ketika Ali sowan ke kyainya membawa ketela dan sama kyai berkata sama istrinya dibelakang ni lo Ali kesini membawa ketelo ya kasih apa gitu kata kyai dan sama istrinya di kasih kambing yang lagi hamil disuruh memelihara dan ketika pulang berpapasan ketemu sama Umar ditanya lo kok kamu membawa kambing dari mana tanyanya jawab Ali dari bapak kyai saya sowan membawa ketela pulang dikasih kambing ini mendengar penjelasan seperti itu dalam hati Umar berkata Ali sowan ke kyai hanya membawa ketela dapat kambing saya akan sowan ke kyai membawa semua buah= buahan beli dipasar 1 becak kemudian dibawa sowan ke kyai sampai di rumah beliau sang kyai dan berkata ini saya sowan ke sini membawa buah= buahan 1 becak kyai dan selanjutnya bapak kyai berkata sama istrinya bahwa Umar datang membawa buah 1 becak coba dikasih ganti apa gitu sang istri berkata sudah tidak ada apa= apa ini hanya ada ketela kata istri kyai dari Ali tadi, itulah sebuah gambaran iklas dan dan tidak iklas ada maksud tertentu dalam berbuat, tambah Azrorul Arifin untuk itu semoga murid BTQ Sukolilo semoga menjadi anak yang Qolbin Salim khidmad yang Iklas.

Baca Juga :  Pengamanan Hari Raya Waisak 2568 di Klenteng Kim Hin Kiong Gresik Berjalan Lancar

(Darto)