Jakarta – Liputan Warta Jatim, Program Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih terus menunjukkan geliat positif. Tak hanya sebagai strategi penguatan ekonomi berbasis gotong royong, program ini juga mencatatkan lonjakan eksposur luar biasa dalam pemberitaan nasional.
Diluncurkan secara resmi oleh Presiden Prabowo Subianto pada 21 Juli 2025 di Klaten, Jawa Tengah, Kopdes/Kel Merah Putih telah menarik perhatian publik dan menjadi sorotan media. Hingga awal Agustus, tercatat lebih dari 49 ribu pemberitaan di media online, serta lebih dari 1.000 berita di media cetak. Sementara di platform media sosial, isu ini menghasilkan lebih dari 104 ribu unggahan dan diskusi publik.
Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) menyambut baik capaian ini dalam sesi “Sharing Session Penguatan Ekonomi Kerakyatan Berbasis Gotong Royong” di Graha BNI, Jakarta.
“Start-nya luar biasa. Kemenkop jadi yang paling banyak dibicarakan. Ini momentum penting, tinggal dijaga daya tahannya agar tetap konsisten. Program ini bukan sekadar proyek, tapi alat perubahan untuk membangkitkan ekonomi dari desa,” tegas Menkop.
Respons positif ini tak terlepas dari kolaborasi lintas kementerian dan lembaga, BUMN seperti Bank Himbara, pemerintah daerah, dan tentu saja dukungan masif dari media massa. Sinergi inilah yang dinilai berhasil menempatkan narasi koperasi sebagai solusi nyata bagi ekonomi rakyat.
Tak hanya berhenti di ranah pemberitaan, Menkop menekankan bahwa langkah selanjutnya adalah menegaskan kesiapan kelembagaan koperasi untuk bertransformasi secara profesional dan digital.
“Penting untuk membuktikan bahwa Kopdes/Kel Merah Putih tidak hanya ramai di media, tapi juga kuat secara operasional. Kita harus tampilkan dampak nyatanya di lapangan,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan nyata, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 49 Tahun 2025 yang mengatur tata cara pinjaman bagi koperasi melalui skema pembiayaan khusus untuk Kopdes/Kel Merah Putih. Skema ini menekankan transparansi, akuntabilitas, dan sinergi antara koperasi, perbankan, serta pemerintah daerah.
Dalam era serba digital, koperasi tak bisa lagi berjalan dengan cara lama. Menkop mendorong mitra strategis seperti BNI untuk mengakselerasi dukungan teknologi dalam pengelolaan Kopdes.
“Semua harus serba digital. Saya minta BNI bisa makin maju dalam digitalisasi agar bisa menopang sistem Kopdes/Kel Merah Putih,” katanya.
Digitalisasi ini meliputi sistem pencatatan, akses pembiayaan, hingga transaksi dan distribusi barang kebutuhan pokok.
Wakil Menteri Koperasi, Ferry Juliantono, menambahkan bahwa Kopdes/Kel Merah Putih akan menjadi saluran distribusi komoditas penting seperti sembako, LPG 3 kg, pupuk bersubsidi, hingga layanan pembiayaan murah.
“Ini bukan sekadar koperasi, tapi alat untuk mempercepat kesejahteraan masyarakat desa. Kopdes akan hadir lewat gerai yang langsung menyentuh kebutuhan warga,” tegasnya.
Alexandra Askandar, Wakil Direktur Utama PT BNI (Persero) Tbk, menegaskan bahwa BNI siap terus mendukung program prioritas pemerintah, termasuk Kopdes/Kel Merah Putih.
“Koperasi dan BNI punya ikatan sejarah. Pendiri koperasi dan pendiri BNI adalah orang yang sama, Margono Djojohadikoesoemo. Kami akan terus mendukung Kopdes untuk menjadi motor penggerak ekonomi desa,” ujarnya
Ariesto Pramitho Ajie
Kaperwil Jabodetabek