Jakarta – Liputan Warta Jatim, Sekelompok mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil menggelar aksi demonstrasi di depan gedung DPR/MPR/DPD RI sejak siang hari. Aksi ini dilakukan sebagai bentuk penolakan terhadap Rancangan Undang-Undang (RUU) TNI yang telah disahkan menjadi undang-undang.
Seiring dengan membludaknya massa aksi yang menutup jalan, pihak kepolisian melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurai kepadatan di sekitar lokasi demonstrasi. Kasat Lantas Polres Metro Jakarta Pusat, Kompol Gomos Simamora, menjelaskan bahwa rekayasa lalu lintas telah diterapkan sejak siang, dimulai dari kawasan flyover dekat Jakarta Convention Center (JCC). Beberapa jalur utama yang terdampak antara lain:
Arah Slipi: Kendaraan yang mengarah ke Slipi dialihkan melalui Jalan Gerbang Pemuda.
Tol ke DPR/MPR Ditutup: Kendaraan yang keluar tol menuju DPR/MPR diarahkan langsung ke Slipi.
Arah Asia Afrika ke Gelora: Kendaraan yang melintas dari Jalan Asia Afrika menuju Jalan Raya Gelora dialihkan ke Jalan Gerbang Pemuda.
Pintu Belakang DPR: Arus lalu lintas dari TL Palmerah diarahkan menuju Jalan Tentara Pelajar atau Permata Hijau.
Kompol Gomos menyebutkan bahwa kepadatan lalu lintas tidak terhindarkan, terutama di depan gedung DPR RI, akibat aksi unjuk rasa yang memadati jalan.
Menurut Gomos, penutupan akses di sekitar DPR RI sudah dilakukan secara bertahap
Pintu belakang DPR (Gerbang Pancasila) mulai ditutup sejak pukul 11.00 WIB. Pintu depan DPR ditutup sekitar pukul 13.00 WIB setelah massa aksi memenuhi jalan. “Awalnya arus lalu lintas masih mengalir, tetapi karena adik-adik mahasiswa mulai berorasi di tengah jalan, akhirnya jalan ditutup untuk keselamatan bersama,” ujar Gomos kepada wartawan, Kamis 20 Maret 2025. Aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh mahasiswa dan koalisi masyarakat sipil ini bertujuan untuk menyuarakan penolakan terhadap pengesahan RUU TNI. Mereka menganggap bahwa undang-undang tersebut memiliki beberapa poin yang kontroversial dan berpotensi merugikan masyarakat sipil.
Demonstrasi berlangsung dengan penjagaan ketat dari aparat kepolisian guna memastikan jalannya aksi tetap kondusif dan tidak menimbulkan kericuhan. Hingga sore hari, massa aksi masih bertahan di depan gedung DPR RI, menyuarakan tuntutan mereka
(Humas)