Manado – Liputan Warta Jatim, Polda Suluawesi Utara terus melakukan penanganan terhadap kasus penembakan yang menyebabkan satu orang tewas dan dua orang lainnya terluka yang terjadi di lokasi tambang Ratatotok, Senin (10/3/2025) lalu.
Wakapolda Sulut Brigjen Pol Bahagia Dahci menegaskan bahwa pihaknya sudah memeriksa 8 oknum anggota yang terlibat dalam kasus penembakan.
“Pasca kejadian, Ditreskrimum dan Ditreskrimsus Polda Sulut langsung melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti. Sementara Bidang Propam Polda Sulut melakukan pemeriksaan terhadap 8 personel Polda Sulut yang diduga berada di TKP di areal lokasi tambang Alason Ratatotok,” tegas Wakapolda Sulut saat jumpa pers Selasa (11/3/2025) lalu.
Terkini, Polda Sulut sudah menangkap warga China berinisial YL yang diduga pengelola tambang ilegal di Kabupaten Minahasa Tenggara, Sulawesi Utara.
“Iya, WNA itu sudah kita amankan,” kata Dirkrimsus Polda Sulut Kombes Pol Winardi Prabowo kepada wartawan, Selasa (18/3/2025) siang.
Tanpa menunggu lama, kata Winardi penyidik akan berencana memanggil sejumlah saksi, termasuk saksi ahli dan melakukan gelar perkara nantinya.
“Kita akan proses hukum jika dari hasil pemeriksaan ahli yang bersangkutan terbukti terkait masalah penambangan tanpa izin,” tegasnya.
Dilansir dari beberapa media online. Sampai saat ini, Polda Sulut sudah mengamankan beberapa barang bukti baik yang digunakan di lokasi tambang untuk mengelola mas hingga senpi laras panjang AK-101 sebanyak 5 pucuk beserta magazine, senpi HS H174570 sebanyak 1 pucuk beserta 8 butir amunisi dan magazine 1 buah, senpi revolver 1 pucuk, amunisi 19 butir 38spc, amunisi 1 butir 5,56, senpi jenis pistol CZP-10 cal 9×19 mm, amunisi tajam 6 butir dan magazine 1 buah.
Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara (Sulut), Mayjen (Purn) Yulius Selvanus, menegaskan bahwa aktivitas pertambangan rakyat harus dikembalikan kepada rakyat dan dikelola secara bertanggung jawab.
Pernyataan ini disampaikan Gubernur Yulius sebagai bagian dari upaya memperjuangkan kesejahteraan masyarakat yang bergantung pada sektor tambang.
“Kita perlu jaga kelestarian alamnya juga, dan pemerintah harus hadir,” tegas Gubernur Yulius.
Ia meminta masyarakat agar tidak mudah terpengaruh oleh opini negatif dari pihak yang tidak memahami permasalahan tambang rakyat secara mendalam.
“Pemerintah akan terus mengawal kebijakan pertambangan agar tetap memberikan manfaat maksimal tanpa melanggar aturan yang berlaku,” kata Gubernur.
Lebih lanjut, Gubernur menjelaskan bahwa pemerintah sedang mempercepat penyelesaian Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Sulut agar pertumbuhan ekonomi daerah berjalan optimal.
Saat ini, Sulut termasuk dalam 10 provinsi yang belum menyelesaikan RTRW.
Menanggapi insiden di pertambangan Ratatotok yang menyebabkan seorang warga meninggal dunia, YSK mengaku telah berkomunikasi dengan pihak terkait dan memastikan situasi di lokasi sudah kondusif.
“Saya sudah berkomunikasi dengan mereka, karena mereka juga teman-teman saya dan situasi sudah kondusif,” ujar Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus Selasa (11/3/2025) lalu.
Tidak lupa Gubernur Sulut Yulius Selvanus turut menyampaikan belasungkawa dan mengirimkan karangan bunga sebagai bentuk empati kepada keluarga korban.
Ia meminta masyarakat untuk menahan diri dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada institusi kepolisian yaitu Polda Sulawesi Utara. Tutup Gubernur Sulut Yulius Selvanus.
Winsy.W