Cilacap – Liputan Warta Jatim, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap menggelar simulasi Early Warning Early Action (EWEA) atau aksi dini gempa dan tsunami di SMP Maria Immaculata, Kamis (10 Oktober 2024).
Simulasi diawali dengan kondisi normal yakni melaksanakan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) seperti biasanya. Tiba-tiba terjadi gempa dahsyat yang mengguncang sekitar 20 detik.
Seluruh warga sekolah secara otomatis melaksanakan gerakan 4 B yakni Berlutut (Drop), seperti posisi bersujud dengan melindungi kepala, Berlindung (Cover), di kolong meja dan tempat aman lainnya, Bertahan (Hold On) dengan memegangi kaki meja, dan Berdoa (Praying) sesuai agama / kepercayaan nya masing-masing agar diberi keselamatan bagi semua.
Usai gempa reda/berhenti, seluruh warga sekolah keluar menuju ke Titik Kumpul I yaitu halaman Sekolah (Lapangan Terbuka) dengan tetap melindungi kepala menggunakan tas masing-masing.
Peserta didik diarahkan berkumpul di halaman sesuai kelasnya masing-masing dengan melingkari guru pengajarnya dalam posisi berjongkok dengan tetap melindungi kepalanya menggunakan tas. Guru pengajar mengabsen seluruh peserta didik di kelasnya, lalu melaporkan kepada Kepala Sekolah.
Setelah mendapat laporan dari guru pengajar, Kepala Sekolah menginstruksikan kepada Guru Pembina PMR untuk melakukan penyisiran di kelas-kelas/ruangan yang kedapatan peserta didiknya tidak lengkap, barangkali terdapat siswa yang terluka, cidera, pingsan, histeria, dan lain lain.
Guru Pembina PMR beserta para Anggota PMR segera menyisir ruangan-ruangan dan memberikan tindakan Pertolongan Pertama (PP) seperlunya dan mengevakuasinya ke halaman sekolah. Guru pengajar menenangkan peserta didik dengan memandu berdoa bersama.
Kepala Sekolah mendapat informasi dari BMKG bahwa gempa yang baru saja terjadi berkekuatan 7,5 SR dan terjadi di 200 KM arah Tenggara Cilacap serta berpotensi tsunami.
Menyadari adanya potensi Tsunami, Kepala Sekolah segera menginstruksikan kepada Guru Piket agar seluruh warga sekolah dievakuasi ke Lantai 2 dan 3 gedung sekolah sebagai Titik Kumpul II (Tsunami).
Seluruh warga sekolah tetap bertahan di Titik Kumpul II, hingga Kepala Sekolah mendapat informasi valid bahwa Potensi Tsunami Diakhiri, dan keadaan telah dinyatakan normal kembali.
Kepala Sekolah mengumumkan melalui guru piket bahwa seluruh guru dan peserta didik untuk melanjutkan kegiatan belajar mengajar kembali.
Simulasi difasilitatori oleh KSRUnit UNAIC, Syiffa Alfiah Hidayah, Feny Izzatul Latifah dan R. Endro Teguh Kusumo – Karyawan Markas PMI Cilacap dengan peserta 226 orang dari Guru/Karyawan/i & Orang Tua/Wali Murid sebanyak 32 Orang, dan peserta Didik dari Kelas 7 – 9 sebanyak 194 Orang. //W1D