Nganjuk — Liputan Warta Jatim, Pelantikan dan pengukuhan Pengurus Kabupaten Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Nganjuk Masa Bhakti XXIII Tahun 2024–2029 berlangsung khidmat di Aula SMK PGRI 1 Nganjuk, Senin (21/04/2025).
Prosesi pelantikan dipimpin langsung oleh Ketua PGRI Provinsi Jawa Timur, Drs. H. Sumarto, MM, didampingi Sekretaris Umum Drs. H. Winadi, M.Pd. Dalam kesempatan ini, Drs. Teguh Sudjatmiko, M.Pd. resmi dilantik sebagai Ketua Pengurus Kabupaten PGRI Nganjuk didampingi Sekretaris Drs. Maryanto, M.Pd., serta jajaran pengurus lainnya.
Mereka tampak semangat dan kompak dalam menyambut tugas organisasi ke depan. Sejumlah tokoh penting turut hadir dalam acara tersebut, di antaranya Drs. Kawiton selaku Bendahara PGRI Provinsi Jawa Timur, Ketua LKBH PB PGRI Drs. KH. Misbahussalam, MM, Bendahara Umum PB PGRI Dr. H. Nawaji, M.Pd., dan dr. Moh. Dwi Puspa Setiawan, M.Pd. Kepala SMK PGRI 1 Nganjuk,
Agus haryanto S.Pd., MM sebagai biro organesasi PGRI jatim sebagai Inisiator pelaksanaan pelantikan tampak gembira bangga karena sukses pelaksanaannya dan Drs. Lukman, M.Pd., yang juga menjadi tuan rumah acara, turut ambil peran dalam transformasi pendidikan di daerah.
Ketua PB PGRI, Dr. Drs. H. Teguh Sumarno, M.Pd., dalam sambutannya menyampaikan bahwa tantangan organisasi di daerah cukup besar dan memerlukan kerja nyata.
“Tugas organisasi PGRI di Kabupaten Nganjuk ini cukup berat. Maka prioritas pertama kita adalah memberikan pelayanan yang lebih khusus kepada para guru, terutama mereka yang mengabdi di wilayah pedesaan, terpencil, pegunungan, maupun seberang laut,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan dan perlindungan bagi para guru.
“Pengurus PGRI harus bekerja agar kesejahteraan guru makin baik. Yang tidak kalah penting, guru harus mendapatkan perlindungan agar mereka nyaman dalam mengajar dan membimbing anak bangsa,” tambahnya.
Selain itu, ia menyoroti urgensi penguatan pendidikan karakter sebagai solusi terhadap maraknya kasus kezaliman dan korupsi.
“Ini terjadi karena pendidikan karakter belum berjalan maksimal. PGRI harus hadir memberikan pendidikan yang menanamkan tata krama, moral, dan pemahaman hukum sejak dini,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan peran strategis PGRI dalam menjawab persoalan pengangguran.
“Pendidikan tidak boleh hanya mencetak lulusan, tapi juga harus menyiapkan mereka untuk siap kerja, bahkan menciptakan lapangan kerja. Jika tidak, pengangguran meningkat dan berujung pada kemiskinan. Maka PGRI harus berada di garis depan menyongsong perubahan itu,” pungkas Teguh Sumarno.
Acara ditutup dengan sesi foto bersama yang berlangsung penuh keakraban, menjadi simbol kebersamaan dan kesiapan seluruh elemen untuk memajukan pendidikan di Kabupaten Nganjuk.
( IWAN&SOLIKIN/TEAM )
