Jakarta – Liputan Warta Jatim, Pemerintah berkomitmen mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia, terutama bagi kelompok masyarakat Desil V yang dinilai rentan jatuh ke tingkat kemiskinan lebih parah. Hal ini ditegaskan oleh Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) sekaligus Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih, Ferry Juliantono, dalam rapat koordinasi lintas kementerian/lembaga di Jakarta, Selasa 2 September 2025.

Menurut Ferry, kelompok masyarakat Desil V perlu mendapat perhatian khusus karena posisinya berada di ambang kemiskinan ekstrem.

“Kalau tidak segera diintervensi, mereka bisa jatuh ke Desil di bawahnya. Itu sebabnya langkah percepatan sangat dibutuhkan,” ujarnya.

Pemerintah juga menekankan pentingnya penyempurnaan basis data kemiskinan. Seluruh data yang dimiliki Kementerian/Lembaga akan disinkronkan dengan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang dikelola oleh BPS.

“Kami sepakat untuk memperkuat validitas data BPS agar lebih presisi. Dengan begitu, data ini bisa menjadi dasar pengambilan keputusan yang tepat sasaran,” jelas Ferry.

Rapat koordinasi ini dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, dan dihadiri sejumlah pejabat setingkat Menteri/Wakil Menteri, termasuk Menteri Ekonomi Kreatif Teuku Riefky Harsya, Menteri UMKM Maman Abdurahman, Wamen Desa PDT Ahmad Riza Patria, Wamen P2MI Christina Aryani, serta Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti.

Baca Juga :  Proyek Rehabilitasi Bendungan Pekon Bukit Induk Caplok Lahan Warga

Upaya konsolidasi data dan program pengentasan kemiskinan desa ini sejalan dengan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 8 Tahun 2025 yang menekankan percepatan penurunan kemiskinan ekstrem di desa.

Di lingkup Kementerian Koperasi sendiri, salah satu strategi utama adalah melalui Kopdes/Kel Merah Putih. Program ini diyakini dapat menjadi instrumen strategis dalam mengurangi angka kemiskinan sekaligus memperkuat perekonomian desa.

“Kopdes Merah Putih akan membantu memutus rantai distribusi yang panjang, meningkatkan kesejahteraan warga desa, dan memberikan dampak sosial nyata dalam pengurangan kemiskinan,” tambah Ferry.

Muhaimin Iskandar menegaskan bahwa sinkronisasi data sangat penting karena kondisi sosial-ekonomi masyarakat terus berubah. Dengan basis data yang akurat, setiap program pemberdayaan akan lebih tepat sasaran.

Baca Juga :  Puskaptis Banyuwangi Ucapkan Selamat Atas 'Kemenangan' Paslon 02 Ali Makki-Ali Ruchi Sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pilihan Rakyat Banyuwangi

Salah satu fokus utama adalah penciptaan lapangan kerja untuk mengurangi angka pengangguran. Menurut Muhaimin, keberadaan Kopdes/Kel Merah Putih dapat menjadi motor penggerak ekonomi desa.

“Program koperasi desa mampu menciptakan stabilitas ekonomi yang tumbuh dari bawah, memperkuat daya saing pelaku usaha lokal, sekaligus menyerap tenaga kerja,” tegasnya.

Kopdes/Kel Merah Putih diposisikan sebagai ujung tombak pemberdayaan ekonomi desa. Dengan model koperasi yang dikelola langsung di tingkat desa, program ini diharapkan tidak hanya mengurangi kemiskinan tetapi juga menjadi wadah bagi masyarakat desa untuk berdaya secara ekonomi.

Melalui kolaborasi lintas K/L, validasi data yang akurat, dan implementasi Kopdes Merah Putih, pemerintah optimis target percepatan pengentasan kemiskinan dapat tercapai.

Ariesto Pramitho Ajie
Kaperwil Jabodetabek

By Cahyo