Jember – Liputan Warta Jatim, Hari Senin, 16/06/25, Rapat Koordinasi Rangkaian kegiatan Program Keberlanjutan yang ada di Jember, setelah sebelumnya diadakan pada bulan Maret 2025.. info Bp. Budiman Widianarko dari Suara Indonesia sebagai Koordinator Program Pendidikan Usaha Reproduksi & Sosialitas Kab. Jember.
Agenda pelaksanaan hari ini sesuai dengan judul sebagai rangkaian kegiatan untuk meng-update informasi dari pemerintahan dalam hal ini Bappeda Jember utk memastikan program PKRS masuk di RPJMD & ada Kemenag Jember, anak disekolah dibawahnya ada Penma Bunda Mata Najwa yang meng-update program PKRS dari dinas Pendidikan, yang lain dari dinas BP3KB, dinas Kesehatan, dinas Bakesbangpol, PPA Polres, dari dewan pendidikan Prof. Doktor Muni Ahladi, juga ada guru2, kepala sekolah, rekan2 media.
Acara dimulai jam 09.00 WIB hingga jam 15.30 WIB, sedangkan pada jam 13.15 WIB, tersedia sesi diskusi kelompok & pemaparan terkait akses swakelola sebagian dari akses keberlanjutan yg mengelola type 3, kaitan dengan pengelolaan dana APBD Jember yg diperbolehkan untuk UMS, mengelola ormas sesuai dengan progres yang berkaitan dengan swakelola.
Di hadiri oleh : perwakilan Anggota Komisi D DPRD Jember, Bappeda secara daring sebab beliaunya sedang sakit (Bp. Sandi), dinas Pendidikan, dinas Kesehatan, Kemenag, pengawas sekolah, pengawas madarasah, guru2 setara, guru 6 sekolah diloting, ada siswa-siswa penggerak sebaya 6 sekolah, kepala sekolah, dinas Bakesbangpol & media.
Tambahan positif : Secara strategis/secara projek selesai adalah keniscayaan yang artinya dari sisi sumberdaya, akan sumberdaya kemanusiaan, sumberdaya pendanaan akan selesai & secara program harus tetap berjalan sebab berkaitan dengan tantangan Kab. Jember kaitan dengan kawin kontrak, angka kekerasan, stunting.
Kita berada di daerah pencegahan melalui pendidikan cashflow remaja PKRS di sekolah. Secara projek selesai tetapi secara program harus tetap berlanjut sehingga judulnya bagaimana membangun berkelanjutan ini ketika kami harus kembali ke Kediri kemudian tidak ada projek di sini, secara program harus tetap berjalan sehingga bagaimana mendorong sumberdaya lokal, ide-ide gagasan lokal itu penting dimana Bappeda sebagai leading sektor perencanaan pembangunan daerah kemudian membawahi sekian OPD untuk perencanaan kemudian rekan-rekan guru, rekan-rekannya pengawas sekolah, pengawas madarasah yang punya peran masing- masing dan berkaitan dengan program berkelanjutan ini,” pungkasnya
(Ach)