Jakarta – Liputan Warta Jatim, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian mengajak seluruh pemerintah daerah (Pemda) di Indonesia untuk turut menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia tahun 2025 dengan semangat yang lebih kreatif, inklusif, dan penuh makna. Ia mendorong agar momentum bersejarah ini tidak hanya menjadi perayaan seremonial, tetapi juga menjadi ajang memperkuat jati diri bangsa, menumbuhkan kebanggaan nasional, serta menggali potensi generasi muda dari berbagai pelosok negeri
Dalam arahannya pada Rapat Koordinasi yang digelar secara virtual dari kediamannya di Jakarta, Jumat 18 Juli 2025, Mendagri menyampaikan pentingnya peringatan kemerdekaan dijadikan sebagai ajang untuk menampilkan warna Indonesia yang beragam namun tetap satu.
“Silakan rekan-rekan kepala daerah semua berinovasi, berkreasi untuk menunjukkan warna Indonesia. Semua sedang bergembira memupuk persatuan, kesatuan bangsa yang plural, kegotongroyongan, dan memupuk talent-talent muda untuk kita optimis ke depan,” ujar Tito Karnavian.
Tahun ini, HUT RI mengusung semangat baru di bawah arahan Presiden Prabowo Subianto, yang telah meluncurkan tema dan logo resmi peringatan ke-80 kemerdekaan Indonesia. Mendagri pun meminta seluruh kepala daerah untuk segera menyosialisasikan identitas HUT tersebut secara masif, melalui media konvensional seperti baliho, spanduk, dan videotron, maupun platform digital dan media sosial.
Namun, perayaan tidak berhenti di situ. Mendagri juga mengimbau Pemda menyelenggarakan berbagai lomba dan kegiatan yang membangkitkan semangat gotong royong dan cinta tanah air. Lomba tradisional seperti panjat pinang, olahraga kampung, hingga lomba kebersihan yang sejalan dengan program manajemen sampah nasional menjadi pilihan yang bisa diangkat kembali ke tengah masyarakat.
Salah satu pesan kuat Mendagri adalah perlunya kegiatan seni dan budaya yang mencerminkan kekayaan lokal dan semangat pluralisme Indonesia. Lomba tari tradisional, pentas seni daerah, hingga festival kuliner lokal bisa menjadi sarana memperkuat identitas budaya serta mempererat ikatan antarwarga dari latar belakang berbeda
“Program yang memupuk persatuan kesatuan bangsa yang beragam, misalnya lomba tari, lomba seni yang khas daerah masing-masing, ditampilkan kembali. Itu menunjukkan pluralisme kita,” tegasnya.
Mendagri juga menekankan agar seluruh kemeriahan dan aktivitas perayaan dapat dikemas dalam narasi positif dan disebarluaskan melalui media massa dan media sosial. Tujuannya jelas: membangun persepsi bersama bahwa Indonesia adalah bangsa yang tangguh, bersatu, dan siap menghadapi masa depan.
“Tolong semua kegiatan-kegiatan tersebut bisa dinaikkan ke media, baik media konvensional maupun media sosial seperti Instagram, YouTube, Twitter yang membuat intinya 17 Agustus ini kita sebagai bangsa solid,” kata Mendagri.
Menambahkan arahan Mendagri, Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro menekankan bahwa HUT RI ke-80 harus dirancang tidak hanya semarak, tetapi juga bermakna secara substansial. Ia mengingatkan bahwa peringatan ini seharusnya selaras dengan visi besar Presiden: Indonesia bebas dari kemiskinan dan kebodohan.
“Kemeriahan peringatan HUT RI ke-80 ini harus kita buat secara lebih spesial, bukan hanya kemeriahannya tetapi juga substansinya,” pungkasnya.
Peringatan HUT ke-80 RI bukan sekadar seremonial tahunan, melainkan momentum untuk membangun narasi kebangsaan yang lebih kuat, inklusif, dan berorientasi ke masa depan. Dengan semangat kolaborasi antara pemerintah pusat dan daerah, serta partisipasi aktif masyarakat, perayaan kemerdekaan tahun ini diharapkan menjadi tonggak baru menuju Indonesia Emas 2045.
Ariesto Pramitho Ajie
Kaperwil Jabodetabek