Jatinangorb- Liputan Warta Jatim, Dalam sebuah momen yang penuh semangat dan harapan, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian memberikan motivasi kuat kepada para alumni Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Angkatan XXXII agar melanjutkan pendidikan ke luar negeri. Pesan tersebut disampaikan langsung dalam amanat Mendagri pada acara Pelantikan Pamong Praja Muda di Lapangan Parade Kampus IPDN Jatinangor, Kabupaten Sumedang, Senin 28 Juli 2025.

Menurut Mendagri, perjalanan karier alumni IPDN tak berhenti pada pelantikan semata. Justru sebaliknya, ini adalah titik awal dari sebuah proses panjang yang membutuhkan peningkatan kapasitas secara berkelanjutan. Salah satu cara terbaik untuk mengembangkan potensi diri dan daya saing global adalah dengan melanjutkan studi ke luar negeri.

“Di luar negeri akan dapat tiga [kelebihan], yaitu pengetahuan (knowledge), jaringan internasional, dan pengalaman hidup langsung di tengah peradaban yang lebih maju dan tertib,” ujar Mendagri.

Ia menekankan bahwa negara-negara maju seperti Singapura dan Cina sudah lama menjalankan strategi ini, yakni mengirimkan pelajar terbaik mereka sejak usia dini ke luar negeri agar kelak mereka dapat kembali dan menjadi motor penggerak perubahan di dalam negeri.

Baca Juga :  Kapolres Gresik Beri Kejutan di Hari Bhakti Adhyaksa ke-64

Kemendagri telah bekerja sama erat dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) untuk mendanai pendidikan para alumni IPDN ke luar negeri. Sejak tahun 2021 hingga 2024, tercatat sudah ada 50 lulusan IPDN yang berangkat studi magister (S2) ke berbagai universitas dunia. Tahun ini, sebanyak 27 alumni juga akan diberangkatkan. Bahkan, untuk tahun 2026, Mendagri menargetkan setidaknya 100 alumni IPDN akan melanjutkan studi internasional dengan beasiswa LPDP.

Langkah ini bukan hanya soal pencapaian akademik, tapi juga strategi revolusi mental dan budaya birokrasi. “Ketika mereka kembali, mereka akan membawa kultur disiplin, antikorupsi, dan profesionalisme yang bisa menginspirasi empat juta ASN di Indonesia. Bayangkan dampaknya terhadap 285 juta penduduk negeri ini,” jelas Tito Karnavian.

Untuk mendukung target tersebut, IPDN telah merevisi kurikulumnya dengan memasukkan pelajaran Bahasa Inggris secara lebih intensif, serta modul persiapan beasiswa LPDP. Bahkan pada proses Seleksi Penerimaan Calon Praja (SPCP) IPDN tahun ini, telah diterapkan tes kemampuan Bahasa Inggris seperti TOEFL dan IELTS. Ini merupakan upaya untuk menjaring calon praja yang siap menghadapi tantangan global dan berpotensi menjadi duta Indonesia di luar negeri.

Baca Juga :  Ketua TP PKK Tri Tito Karnavian Rangkaian Kegiatan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) X Berakhir Dengan Sukses

“Jadi yang masuk adalah anak-anak yang memang anak-anak terpilih, berkualitas, dan punya daya saing global,” tegas Mendagri.

Melalui dorongan untuk studi lanjut ke luar negeri ini, Mendagri Tito Karnavian berharap lahirnya pamong muda yang tidak hanya kompeten secara teknis, tetapi juga visioner, berintegritas, dan mampu menjadi agen perubahan di tengah birokrasi nasional. Dengan bekal pengetahuan dan pengalaman dari luar negeri, para alumni diharapkan mampu mentransformasi wajah pelayanan publik Indonesia menjadi lebih modern, bersih, dan berdampak.

“Ini bukan sekadar pendidikan, tapi proses mencetak pemimpin masa depan yang berkelas dunia,” tutup Mendagri dalam pidatonya yang disambut antusias para hadirin.

Dengan semangat baru ini, IPDN tak lagi sekadar kawah candradimuka pamong praja, tapi juga pintu gerbang menuju panggung global bagi anak bangsa.

Ariesto Pramitho Ajie
Kaperwil Jabodetabek

By Cahyo