MANADO- Liputan Warta Jatim, Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Dudy Purwagandhi, tiba di Manado pagi ini untuk memimpin pemantauan langsung penanganan insiden kebakaran Kapal KM Barcelona V. Kedatangannya menegaskan keseriusan pemerintah pusat dalam mengawal proses tanggap darurat pasca-kecelakaan yang mengguncang perairan di Sulawesi Utara tersebut.
Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling SE, langsung menyambut Menteri Perhubungan di bandara Samratulangi Manado. Kedua pejabat tinggi ini kemudian bergegas menuju lokasi terkini guna meninjau kondisi evakuasi dan langkah penanganan korban. Rombongan bekerja dalam tempo cepat tanpa jeda untuk memastikan seluruh upaya berjalan optimal.
Kehadiran Menteri Perhubungan RI Dudy Purwagandhi menjadi sinyal kuat komitmen pemerintah dalam mempercepat proses penyelamatan. Fokus utama mencakup evakuasi, perawatan medis, serta pendampingan holistik bagi korban. Hingga saat ini, catatan resmi menunjukkan 579 penumpang telah berhasil dievakuasi dan mendapat penanganan dari instansi terkait.
Gubernur Sulut Yulius Selvanus SE menegaskan, koordinasi lintas sektor terus digiatkan secara intensif. “Kami pastikan semua korban mendapatkan haknya, mulai dari layanan kesehatan, pendampingan psikologis, hingga perlindungan hukum jika diperlukan. Ini adalah prioritas utama kami,” tegasnya saat mendampingi menteri di lokasi peninjauan.
Rombongan resmi menjadwalkan kunjungan ke sejumlah titik evakuasi dan fasilitas medis penyimpanan korban. Tujuannya jelas: memastikan tak ada satu pun korban yang terlewatkan serta mengecek ketersediaan logistik darurat. Setiap celah potensial dicegah melalui pengawasan lapangan yang ketat.
Pemerintah pusat dan daerah secara beriringan menegaskan komitmennya untuk menuntaskan krisis ini dengan kecepatan maksimal. Di balik upaya penyelamatan, proses investigasi profesional dan transparan atas penyebab kebakaran kapal juga dipastikan berjalan paralel.
Dukungan logistik dan sumber daya manusia terus diperkuat guna mengantisipasi kebutuhan mendesak. Tim medis, relawan, dan aparat terkonsolidasi dalam satu komando terpadu untuk meminimalisir dampak lanjutan terhadap korban.
Peninjauan langsung oleh pucuk pimpinan Kemenhub ini diharapkan menjadi katalisator percepatan penanganan. Transparansi dan akuntabilitas proses menjadi tiang penyangga utama, sekaligus mengirim pesan ke seluruh korban bahwa negara hadir di tengah situasi darurat ini.
Winsy.W