Beranda Nasional Jumpa Tokoh Hari Pramuka ke- 63 Jawa Timur : Perkuat Kolaborasi Pentahelix...

Jumpa Tokoh Hari Pramuka ke- 63 Jawa Timur : Perkuat Kolaborasi Pentahelix Kunci Turunkan Resiko Bencana

47
0

Surabaya – Liputan Warta Jatim, Gerakan Pramuka telah terbukti memiliki peran penting dalam berbagai aksi kemanusiaan dan kebencanaan. Hal ini sekaligus menjadi bukti kuatnya kolaborasi pentahelix yang dibangun pemerintah dan elemen masyarakat dalam menurunkan resiko bencana.

Semangat kolaborasi antara Gerakan Pramuka dan pemerintah ini juga menjadi topik utama dalam Jumpa Tokoh dalam rangka Hari Pramuka ke-63 Jawa Timur yang dihadiri Pj Gubernur Jatim Adhy Karyono, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso, dan Ketua Kwarda Gerakan Pramuka H.M Arum Sabil di Dyandra Convention Center Surabaya, Selasa (30/7).

Selaras dengan tema yang diusung Sinergi bersama BNPB, Pemprov Jatim dan Gerakan Pramuka dalam Program Kemanusiaan dan Kebencanaan, Pj Gubernur Adhy meyakini, partisipasi penanggulangan bencana berbasis masyarakat menjadi hal yang penting. Terutama peran kolaborasi pentahelix dalam kesiapan dan kesiapsiagaan penanggulangan bencana.

“Pengurangan resiko bencana harus melibatkan kolaborasi unsur pentahelix. Pemerintah pastinya didukung oleh BPBD, Pramuka dan komunitas relawan masyarakat. Sinergi inilah yang pada akhirnya ikut mendukung keberhasilan proyek hunian tetap korban erupsi Gunung Semeru yang mendapat rekor MURI,” kata Adhy.

Dijelaskan Adhy, bencana tidak dapat dihindari. Oleh karena itu, Pramuka sebagai agen perubahan diharapkan akan mampu mendukung kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana.

“Fenomena yang terjadi, setiap ada bencana dipastikan ada peran Pramuka. Bagaimana Pramuka sebagai pelopor menjadi contoh bagi masyarakat. Rasa kemanusiaan dan empati bagi korban atau penyintas adalah skill yang harus dimiliki oleh anggota Pramuka yang selayaknya akan dicontoh masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga :  Siti Ma'muroh S.SOS Anggota DPRD Fraksi Nasdem Gelar Tasyakuran. Hadirkan Band NDX AKA Asal Yogyakarta

Dalam kesempatan itu, BNPB memberikan bantuan kepada Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Kwarda Jatim yang diserahkan oleh Kepala BNPB. Bantuan peralatan dan logistik ini berupa tenda pengungsi 2 unit, tenda keluarga 10 unit, light tower 1 unit, velbed 30 unit, makanan siap saji 200 paket, matras 160 lembar dan selimut sebanyak 200 lembar.

Ini merupakan aksi nyata Pemerintah Pusat dalam mendukung penanggulangan bencana utamanya penanganan siaga darurat bencana kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) Provinsi Jawa Timur tahun 2024.

“Terima kasih atas bantuan yang diberikan kepada Provinsi Jawa Timur. Pastinya bantuan ini akan membawa kebermanfaatan bagi Jawa Timur,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka H.M Arum Sabil menjelaskan gerakan pramuka terbuka untuk semua masyarakat Indonesia.

Pj.  Gubernur Jatim Adhy Karyono menerima cinderamata dari Ketua Kwarda Pramuka Jatim usai menerima pin emas dari Kepala BNPB Letjen TNI Suhayanto di sela peringatan Hari Pramuka ke-63 Jatim, Selasa (30/7).

“Pramuka memiliki dasar dan taat kepada kode kehormatan Pramuka. Gerakan Pramuka punya potensi luar biasa dalam menginspirasi untuk peduli pada kemanusiaan.

Untuk itulah, kwartir daerah membuat jumpa tokoh. Gerakan pramuka Jawa Timur, lanjut Arum Sabil, aktif mengirimkan bantuan untuk bencana alam gempa bumi di Malang maupun erupsi Gunung Semeru, serta penanaman pohon untuk lingkungan berkesinambungan.

“Inilah kader yang siap, pelopor terhadap pencegahan bencana yang terjadi. Sosialisasi dan edukasi sehingga mengurangi terjadinya bencana di Indonesia. Kader yang menjaga mata rantai kehidupan. Sinergi dalam program kemanusiaan kebencanaan,” pungkasnya.

Baca Juga :  SUGIARTO: Ancam Laporkan Proyek Jembatan di desa Karangsari ke Kejari dan Polresta Banyuwangi

Dalam kegiatan itu juga dilakukan pengibaran bendera merah putih yang dibawa oleh Pj. Gubernur Adhy, Kepala BNPB, Ketua Kwarnas Gerakan Pramuka, Ketua Kwarda Gerakan Pramuka Jatim, dan para peserta Jumpa Tokoh.tam

Peringatan Hari Pramuka ke-63 menjadi momentum memperkuat kerjasama dalam penanggulangan bencana. Hal itu ditandai dengan penandatanganan MoU dan Perjanjian Kerja Sama antara BNPB dengan Kwarda Gerakan Pramuka. Hal ini sebagai tindak lanjut penandatanganan MoU antara BNPB dengan Kwarnas Gerakan Pramuka.

Ketua Kwartir Nasional Gerakan Pramuka Budi Waseso menyampaikan bahwa MoU kali ini merupakan perpanjangan dari MoU yang sudah dilaksanakan 5 tahun yang lalu.

“Kita kali ini memperpanjang MoU kerjasama antara BNPB dengan Kwarnas sudah berlangsung cukup lama. Pramuka pada dasarnya ikut serta dalam penanggulangan bencana,” kata Budi.

“Situasi Indonesia secara global dimana Indonesia dikenal sebagai bangsa yang kaya raya, Sumber Daya Alam ada di Indonesia. Namun sebaliknya, bencana juga terjadi dikarenakan bencana alam, bencana non alam, dan bencana sosial (disebabkan ulah manusia) yang banyak memakan korban,” tambahnya.

Budi Waseso juga menjelaskan bagaimana peran Pramuka yang terlibat dalam kebencanan, pengamanan, bahkan penjagaan lalu lintas. Itu adalah aksi nyata dari Pramuka.

“Tentunya ke depan, yang memimpin negara ini adalah generasi muda. Anggota Pramuka khususnya harus berkualitas, terampil dalam kesigapan menangani bencana. Kemampuan mumpuni menanggulangi bencana. Kekuatan besar Pramuka baik dari keterampilan maupun pendidikan harus bisa bermanfaat untuk negara,” pungkasnya.

(her/hjr)