Surabaya – Liputan Warta Jatim, Bertempat di depan Punden Joko Taruno jalan Embong Blimbing tapatnya di depan Koramil 0832/02 Genteng Surabaya digelar Jagong Budaya dengan tema Menguak Punden dari Masa Kolonial sampai Masa Kerajaan. kamis malam (06/06/2025)

Turut hadir dalam acara Jagong Budaya antara lain Mbah Ji selaku Juru Kunci Punden, Edi ketua RW yang peduli dengan sejarah dan budaya nusantara, serta beberapa aktivis dan pecinta budaya.

Dalam pembukaan WW selaku penggagas kegiatan jagong budaya menyampaikan banyak terima kasih kepada teman-teman yang sudah meluangkan waktunya untuk jagongan di depan Punden Joko Taruno ini dan Terima Kasih juga kepada mas TP Wijaya selaku pemerhati Sejarah dan Budaya di Surabaya, yang sudah bersedia memberikan informasi dan meluruskan sejarah yang telah di belokan pada jaman Belanda, ini berdasarkan bukti dan bukan hanya pengakuan seseorang bahwa disini dulu ada makam leluhur saya, tapi tidak mau merawatnya itu aneh namanya

Baca Juga :  LSM Garda Timur Indonesia Salurkan Bantuan Kepada Warga Manado Terdampak Banjir 

“Senang dapat ketemu mas TP Wijaya yang selama ini super sibuk tapi disela sela kesibukannya mau hadir atas undangan kami,” ungkapnya

Mbah Ji selaku Juru Kunci Joko Taruno sangat senang jika nantinya Joko Taruno sebagai tempat berkumpulnya para pelaku sejarah dan pecinta sejarah agar bangsa ini mau peduli terhadap jejak peninggalannya

“Monggo ditempat sini bisa digunakan untuk diskusi dan jagongan yang ada isinya,”harapnya

Selanjutnya mas TP mempersilahkan jika teman-teman menemukan benda sejarah monggo bisa menghubungi saya agar saya teruskan ke dinas terkait untuk dipugar atau dijadikan Cagar Budaya supaya tidak hilang tempat sejarah di Indonesia kalo bukan dari diri kita siapa lagi karena pemerintah banyak urusannya.

Baca Juga :  Berkah Ramadan, Sie Propam Polres Jember Bagikan Takjil kepada Pengguna Jalan

“Bangsa yang besar adalah bangsa yang tidak melupakan sejarahnya” ungkapan bung Karno ini sangat penting dan benar maka kita harus bisa mengimplementasikan di kehidupan kita sehari-hari,” tutupnya

(NH)

By Cahyo