Seoul – Liputan Warta Jatim, Indonesia menegaskan pentingnya efektivitas kerja sama pembangunan internasional melalui partisipasinya di Busan Global Partnership Forum 2025 yang berlangsung di Seoul, Republik Korea, 30 September–1 Oktober 2025.
Wakil Menteri PPN/Wakil Kepala Bappenas, Febrian Alphyanto Ruddyard, membuka forum dengan menekankan bahwa efektivitas pembangunan bukan sekadar pilihan teknis, melainkan sebuah kewajiban moral.
“Kemitraan harus mampu memberi hasil nyata yang dapat dirasakan masyarakat, terutama kelompok paling rentan,” ujarnya.
Forum ini dihadiri lebih dari 100 negara serta perwakilan organisasi internasional seperti EU, UNDP, dan OECD, bersama sektor privat, LSM, akademisi, dan filantropi. Indonesia hadir sebagai Co-Chair Global Partnership on Effective Development Cooperation (GPEDC), memimpin Steering Committee Meeting, serta menjadi narasumber dalam Sesi Tematik 3 bertajuk “Strengthening Inclusive Partnerships and Institutionalized Knowledge Sharing for a New Era.”
Dalam forum, Indonesia berbagi pengalaman implementasi Kerja Sama Selatan–Selatan dan Triangular (KSST), termasuk program peningkatan kapasitas bagi lebih dari 140 negara mitra. Indonesia menekankan pentingnya tata kelola berbasis data, pembangunan Centers of Excellence di tingkat nasional, serta pengembangan sistem informasi terpadu untuk transparansi dan akuntabilitas.
Wamen Febrian juga menekankan peran pemerintah daerah dalam pembangunan. “Kunci pembangunan adalah melibatkan daerah. Dengan memberdayakan pemerintah daerah, hasil pembangunan dapat menjangkau setiap warga, tanpa meninggalkan siapa pun,” jelasnya.
Selain sesi pleno, Wamen Febrian menggelar pertemuan bilateral dengan mitra pembangunan, termasuk Ketua OECD Development Assistance Committee (DAC), Carsten Staur, menegaskan posisi strategis Indonesia sebagai jembatan antara negara donor tradisional dan negara-negara Global South, sekaligus memperkuat proses aksesi Indonesia menuju keanggotaan OECD.
Partisipasi Indonesia di forum ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yaitu memperkuat tata kelola pembangunan, memperkokoh posisi Global South, dan mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045. Melalui forum ini, Indonesia menegaskan komitmen untuk menjadikan efektivitas pembangunan sebagai dasar kerja sama internasional yang inklusif dan berorientasi hasil.
Ariesto Pramitho Ajie
Kaperwil Jabodetabek