Pesisir Selatan – Liputan Warta Jatim, Hutan lindung di kecamatan Lunang Silaut, kabupaten Pesisir Selatan, Sumatra Barat dibabat, terkesan pembiaran oleh instansi terkait ada apa, Jum’at (13/6/2025).

Hasil penelusuran awak media dilokasi hutan produksi terbatas ( HPT) tanggal 4/6/2025 dan melalui pantauan citra satelit google maps di kecamatan Lunang hingga ke kecamatan Silaut terlihat aktivitas ilegal logging dan pembukaan lahan untuk perkebunan dalam kawasan hutan.

Informasi dari masyarakat setempat yang tidak mau di sebutkan namanya mereka menyebutkan bahwa maraknya pembukaan lahan dan pembalakan liar di lokasi ini

Lanjut Hasil pantauan citra satelit dari Google maps ,di sinyalir taman Nasional kerinci Seblat (TNKS) di babat oleh sekelompok orang yang tidak bertanggung jawab, mereka sengaja melakukan perbuatan melawan hukum di bidang kehutanan, yang sangat berdampak terhadap lingkungan hidup, kelestarian alam, terancam punah flora fauna dan sering terjadi banjir jika musim hujan di daerah ini.

Baca Juga :  Presiden Prabowo Raih Komitmen Investasi 8,5 Miliar Dolar AS dari CEO Roundtable Forum di London

Menurut informan warga Lunang dia mengatakan ” sekitar puluhan kubik kayu balok masih berada di hulu sungai Batang Lunang, di karenakan sekarang musim kemarau tidak bisa di keluarkan untuk menuju Sarkel, Sawmill yang berada di kecamatan Lunang” ujar nya.

Di lain tempat di konfirmasi polhut dinas kehutanan kabupaten Pesisir Selatan dan kepala resort Lunang Sako, Taman Nasional kerinci Seblat bidang dua Sumatra Barat via WhatsApp mereka tidak menjawab .

Keesokan harinya kamis 13/6 awak media bergerak ke kabupaten Kerinci ,provinsi Jambi menuju kota Sungai penuh ingin konfirmasi kepala balai besar Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) setibanya di kantor tersebut sekitar jam 13:30 WIB kepala balai besar TNKS Haidir.S,Hut. M.Si sudah berangkat menuju kota Jambi.

Baca Juga :  Satker BPJN Sulut Lakukan Koordinasi Kerja Bersama Gubernur Sulawesi Utara Yulius Selvanus

Ironisnya karyawan yang ada di kantor tersebut tidak mau’ memberikan nomor ponsel kepala balai ke awak media .tim. Bersambung.

By Cahyo