Jombang –  Liputan Warta Jatim. Arus lalu lintas sebelah utara jembatan layang Ploso Jombang di hari Minggu 1 Juni 2025 yang menuju arah utara terasa lancar dan seperti biasanya. Tetapi dekat dengan pasar Ploso 500 meter ke selatan ada sebuah Gang Buntu desa Rejoagung kecamatan Ploso kabupaten Jombang terlaksana sebuah kegiatan formalitas Upacara Bendera memperingati Hari Lahir Pancasila.

Gang tersebut memang buntu dan berukuran sempit, tetapi sengaja dipilih tempat itu dijadikan sebagai upacara Hari Lahir Pancasila. Dihadiri sekitar 90 peserta upacara. Peserta berasal dari warga masyarakat sekitar, Kepala Desa se wilayah Ploso… Upacara dimulai pukul 08.00 s/d 08.30 WIB.

Sebagai Pembina Upacara adalah Camat Ploso Bapak Tridoyo Purnomo S.STP, sebagai pemimpin Komandan upacara dari Koramil Ploso Bapak Serma Lulun Hadianto, ajudan upacara dari Staf Kecamatan dan do’a dari Ketua MWC NU Ploso KH Nur Hidayat sebagai Ketua Tanfidziyah.

Pihak panitia pelaksana upacara yang menjadi penggagas acara adalah warga masyarakat dan tokoh pelestarian sejarah kebesaran peninggalan sejarah Titik Nol Kelahiran Bung Karno.

Kita tahu hari lahir Pancasila 1 Juni tidak bisa dipisahkan dari Bapak Bangsa Indonesia Ir Sukarno, melalui pidato 1 Juni 1945. Inti pidato Ir. Sukarno dalam rapat BPUPKI tanggal 1 Juni 1945 adalah penawaran konsep dasar negara Indonesia yang disebut Pancasila. Pidato ini menjadi cikal bakal lahirnya Pancasila sebagai ideologi bangsa dan dasar negara Indonesia.

Baca Juga :  Komandan Puspenerbal Ikuti FGD Autonomos Welfare For Revolusion Maritime Operation Afair

Dilanjut perjuangan kemerdekaan oleh Bung Karno sampai pada puncaknya 17 Agustus 1945 Hari Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan 18 Agustus 1945 hari Lahirnya Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Bung Karno atau Ir Sukarno sangat disegani di dunia karena perannya sebagai Proklamator Kemerdekaan Bangsa Indonesia dan Presiden pertama Republik Indonesia. Ia dikenal sebagai sosok visioner dengan ide-ide revolusioner yang mendorong perdamaian dunia, kebhinekaan Tunggal Ika dan keadilan sosial. Bung Karno juga dikenal sebagai orator ulung dan memiliki pengaruh besar dalam politik dalam dan luar negeri.

Di gang buntu tersebut di pilih sebagai tempat upacara Hari Lahir Pancasila karena di tempat tersebut merupakan tempat titik Nol kelahiran Bung Karno. Bung Karno lahir di Rejo Agung Ploso Jombang pada 6 Juni 1902. Sehingga sangat cocok dan pas tempat bersejarah kejayaan lahirnya Bung Karno dijadikan tempat upacara Hari Lahir Pancasila. Bapak Sukarno sangat dikagumi oleh negara-negara seluruh dunia, kita sangat sedih bila jati diri kelahiran Bung Karno tidak segera dipastikan.

Pancasila dan Bung Karno tidak bisa dipisahkan dengan lahir Pancasila yang disampaikan melalui pidato 1 Juni 1945. Sedang ide pemikiran adanya Pancasila didapat Bung Karno saat berada area di Situs Persada Bung Karno Pojok Wates Kediri Jawa Timur.

Baca Juga :  Polda Jatim Siapkan 805 Personel Gabungan, Debat Publik ke 3 Paslon Cagub Jawa Timur Kondusif

Proses upacara berlangsung hikmat dan tertib yang dilanjut ramah tamah dan sarapan bersama.

Dalam upacara tersebut juga dihadiri oleh Gus Binhad. Gus Binhad adalah seorang pegiat sejarah dan peneliti dari Jombang yang memiliki keterlibatan dalam upaya mengungkap dan mengidentifikasi situs kelahiran Bung Karno di Ploso. Bung Karno, yang nama aslinya Kusno Sosrodihardjo. Dalam forum diskusi di waktu sebelumnya Gus Binhad telah menunjukkan dokumen ITB yang mencantumkan tanggal kelahiran Soekarno pada 2 Juni 1902 dan dokumen tulisan tangan Soekeni tentang silsilah keluarga dengan tanggal kelahiran yang sama. Ungkap Gus Binhad menjelaskan.

Sebagai pesan sambutan Bapak Camat Ploso setelah upacara selesai, Beliau berharap Bapak penggali Pancasila Ir Soekarno yang lahir di Rejo Agung Ploso Jombang supaya tempat tersebut ditetapkan sebagai tempat Situs bersejarah cagar budaya Kebangsaan Titik Nol Kelahiran Bung Karno. Dan berita ini dibantu untuk disebarkan ke jalur media apapun tentang keberadaan Titik Nol Kelahiran Bung Karno ada di Rejoagung Ploso Jombang. Pungkasnya.

(Udang Indonesia)

By Sudarto