BANYUWANGI, – Liputan Warta Jatim, Sering terdengar istilah defisit dalam ekonomi pemerintahan. Defisit memiliki arti dimana kondisi ketika jumlah pengeluaran lebih besar daripada jumlah pendapatan. Defisit dapat terjadi dalam berbagai konteks, seperti ekonomi, keuangan pemerintah, dan bisnis atau bisa dikata dalam istilah bahasa besar pasak daripada tiang. Namun kali ini penulis menulis defisit rasa pada negeri dongeng PT. Pasukan Jembuk – Jembuk.
Defisit rasa pada sang ratu mulai tampak saat perhelatan atau pertarungan perebutan tahta atau singgahsana negeri dongeng versi PT. Pasukan Jembuk – Jembuk. Banyak para patih yang mulai menurun rasa simpati dan empaty nya terhadap ratu namun permintaan untuk program dan posisi lebih banyak, ini yang disebut defisit rasa menurut pandangan penulis.
Ibu Ratu harus segera ambil tindakan untuk memilih dan menempatkan orang yang benar – benar tepat agar kembali surplus rasa untuk mencapai kinerja yang maksimal dan untuk kemajuan bersama di negeri dongeng di tahun 2025 mendatang. Defisit rasa dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan keuangan bahkan kemajuan negeri dongeng versi PT. Pasukan Jembuk – Jembuk.
Untuk menghindari defisit rasa, sang ratu perlu mengetahui segera dasar-dasar pengelolaan yang baik dari poksi atau fungsi dari para punggawa atau patih – patihnya yang benar loyal terhadap program sang ratu yang pro rakyat. Jika dimungkinkan untuk penyegaran posisi atau jabatan para punggawanya untuk mencapai hasil yang maksimal untuk masyarakat luas, maka sepatutnya dan secepatnya itu dilakukan agar tidak ada duri dalam daging.
Cerita diatas menggambarkan bahwa adanya penurunan rasa kepercayaan atau kepedulian oleh bawahan terhadap leader dalam sebuah kepemimpinan, namun sang bawahan tetap menginginkan posisi terbaik dalam sebuah kariernya dan propaganda wataklah yang dimainkan. Ini merupakan ketidak konsistensian sikap dan prinsip.
Cerita ini hanya fiksi seperti judul tulisan sebelumnya yang tidak jauh dari tema ” Negeri Dongeng Versi PT. Pasukan Jembuk – Jembuk “. Jika ada kesamaan nama dan peristiwa mohon dimaafkan semua hanya untuk hiburan semata.
Veri Kurniawan S.ST.,S.H