Banyuwangi – Liputan Warta Jatim, Ketua Yayasan Anti Narkotika Lapor Pulih Sehat Sejahtera (LPSS) Banyuwangi, Hakim Said, SH, bersama tim nya terus menorehkan langkah nyata dalam upaya pemberantasan narkoba. Dengan semangat tinggi, ia memimpin sosialisasi Program Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan, dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN) di Balai Desa Kaotan, Kecamatan Blimbingsari, pada Kamis, 9 Januari 2025.
Acara ini melibatkan berbagai elemen masyarakat, mulai dari Kepala Desa Kaotan, Babinkamtibmas, PJ Napza Puskesmas Badean, hingga mahasiswa Universitas Airlangga (Unair) Surabaya dan Banyuwangi yang sedang melaksanakan KKN. Dengan jargon “Narkoba, No! Miras, Minol No! Prestasi, Yes! Banyuwangi Bersinar, Yes!”, kegiatan ini berhasil membakar semangat warga untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang bersih dan bebas dari narkoba.
Hakim Said, yang merupakan Founder sekaligus sebagai Ketua Rumah Kebangsaan Basecamp Karangrejo (RKBK) Banyuwangi, memberikan edukasi hukum terkait bahaya narkotika. Ia mengupas tuntas pasal-pasal dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2009 tentang Narkotika serta Undang-Undang No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan.
“Sinergi seluruh elemen masyarakat adalah kunci. Desa Kaotan bisa menjadi contoh bagaimana kesadaran kolektif dapat melawan ancaman narkoba,” ujar pria alumni Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Angkatan ke-2 tahun 2006 di Unej ini.
Di sesi lain, Ns. Rudi Purwantoro, S.Kep, Bendahara LPSS, memaparkan pentingnya rehabilitasi bagi pengguna narkoba. Ia menegaskan bahwa langkah rehabilitasi medis dan sosial adalah solusi terbaik bagi pecandu. “Tidak ada jalan lain untuk pemulihan selain rehabilitasi. Ini adalah kewajiban kepada mereka yang terjerumus narkoba,” katanya.
Nasikin, PJ Napza Puskesmas Badean, turut menyampaikan peran edukasi dalam mencegah peredaran narkoba dan miras. Ia juga menyoroti pentingnya dukungan lintas sektor, termasuk peran mahasiswa KKN Unair yang memberikan pendekatan kreatif dan interaktif dalam sosialisasi.
Kepala Desa Kaotan, Moh. Nur Hairi, mengapresiasi kegiatan ini sebagai langkah awal menuju desa yang lebih sehat dan bebas narkoba. Ia berharap sinergi antara pemerintah, lembaga, dan masyarakat dapat terus ditingkatkan demi membangun generasi muda yang berprestasi.
Semangat acara ini menjadi teladan, tidak hanya bagi masyarakat Banyuwangi tetapi juga bagi daerah lainnya. Dengan kerja sama yang solid, cita-cita Banyuwangi Bersinar—bebas narkoba—bukan lagi sekadar mimpi.
Di akhir acara, Bripka Rocky, selaku Bhabinkamtibmas Desa Kaotan, menutup dengan pesan yang menggugah: “Jauhi narkoba. Tidak ada pilihan lain selain hidup sehat dan berprestasi. Karena narkoba hanya menawarkan dua akhir: penjara atau kematian.”
Semangat ini menjadi pemantik optimisme masyarakat Desa Kaotan dan Banyuwangi untuk terus melangkah maju, menjaga anak-anak bangsa dari bahaya narkoba, dan memastikan lingkungan yang lebih aman dan sejahtera.
(ACH)