Beranda Nasional Mendalami Makna Tema dan Logo HUT RI ke-79 ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’

Mendalami Makna Tema dan Logo HUT RI ke-79 ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’

47
0

Jatim – Liputan Warta Jatim, Bersamaan menyambut Ibu Kota baru, Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan ke-79 Republik Indonesia (RI) tahun 2024, mengangkat tema ‘Nusantara Baru Indonesia Maju’, untuk membutuhkan semangat baru yang besar dengan persatuan dan kesetaraan mencapai segala tujuan.

HUT Kemerdekaan RI ke-79, Indonesia mengalami sebuah loncatan besar karena mengalami tiga transisi penting, yaitu menyongsong Ibu Kota baru, pergantian pemimpin, serta Indonesia Emas 2045. Berdasarkan sumber pedoman Identitas Visual HUT ke-79 Kemerdekaan RI, Panitia Nasional yang dikoordinir oleh Kementerian Sekretariat Negara (Kemenstneg) memerlukan identitas tunggal  sebagai identitas nasional yang mendukung semua kegiatan.

Identitas tunggal ini nanti akan ditetapkan sebagai pedoman penggunaan di berbagai format medium dan akan disebarluaskan ke seluruh pihak, sebagai standar baku pemakaian identitas yang dapat diunduh di website Kementerian Sekretariat Negara. Desain logo yang terpilih merupakan karya anggota Asosiasi Desainer Grafis Indonesia (ADGI) asal Surabaya, Jawa Timur, Inggrid Wenas. Desain tersebut dibuat sesuai tema ‘Nusantara Baru, Indonesia Maju’. Ia dan tim terinspirasi dari Indonesia sebagai negara kepulauan yang indah, dengan alam yang elok.

Filosofi logo, dirumuskan dengan gambaran besar identitas visual HUT ke-79 Kemerdekaan RI, yaitu Indonesia membutuhkan semangat baru yang besar dengan persatuan dan kesetaraan untuk mencapai segala tujuan. Dalam perjuangan yang baru ini, negara tetap berprinsip pada nilai-nilai luhur dengan memperhatikan kodrat alam dan budaya. Kata kunci dalam filosofi logo adalah nusantara, transisi, adaptif, kesetaraan, alam dan budaya.

Baca Juga :  Sidang Paripurna, Resmi Pelantikan ketua DPRD kota Depok Masa Jabatan 2014-2019 Turut Hadir Walikota Depok Muhammad Idris

Identitas visual HUT ke-79 Kemerdekaan RI menggambarkan karakter yang mengalir, saling terhubung dan luwes menyiratkan rasa ramah dan dekat dengan masyarakat, serta terdiri dari bagian yang repetitif dan terstruktur yang menambah sifat kokoh dan seimbang, mencerminkan sikap profesional dalam bekerja membangun negara. Karakter visual dalam logo, memiliki tiga poin utama yakni luwes dan adaptif, berkaitan, serta kokoh dan seimbang.

Luwes dalam konteks visual bersifat adaptif yang berarti dapat mengikuti lingkungan sekitar dan menyerupai likuid. Hal ini mencerminkan pembangunan Indonesia yang beradaptasi dengan alam dan mempertahankan sumber daya yang ada. Karakter visual kedua adalah berkaitan, yang bermakna sifat persatuan dan gotong royong menjadi latar belakang adanya elemen visual yang digambarkan berkaitan, saling mengisi satu sama lain. Indonesia terdiri dari berbagai adat yang berbeda, namun hal tersebut tidak menyurutkan sifat persatuan, melainkan semakin mengisi kekosongan, saling melengkapi satu dengan yang lain.

Sedangkan poin ketiga adalah kokoh dan seimbang, walaupun bersifat adaptif, negara tetap memiliki pondasi yang kokoh dan pertahanan yang kuat. Karena diperlukan adanya keseimbangan antara segala bidang dalam kabinet untuk menjalankan visi dan misi Indonesia di masa depan.

Baca Juga :  Istana menjamin Identitas Pelapor Rahasia Demi keamanan Bagi Masyarakat Mengadukan Lewat Program "Lapor Mas Wapres"

Konsep visual logo, dibagi menjadi tujuh poin konsep. Yakni, negara kepulauan, lambang negara, pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan, ekonomi hijau, persatuan dan harapan, serta kesetaraan. Konsep pertama, angka 79 dibentuk dari beberapa bagian yang merupakan satu kesatuan dan berkaitan, menggambarkan Indonesia sebagai negara kepulauan. Kedua, lambang negara ujung angka 7 menyerupai paruh Garuda, lambang negara yang berisi salah satu pilar kebangsaan yaitu Pancasila, serta melambangkan kekuatan negara.

Konsep ketiga, pertumbuhan ekonomi, angka 7 yang menyerupai panah ke kanan atas merupakan simbol harapan Indonesia untuk meningkatkan investasi dan ekspor untuk memenuhi misi indonesia dalam menggerakkan ekonomi. Konsep keempat, keberlanjutan, arah lengkungan dari segala arah yang saling terhubung satu sama lain, menyimbolkan prinsip pembangunan negara yang berkelanjutan. Konsep kelima, ekonomi hijau, bentuk dahan dan daun dari angka 9 merupakan prinsip pembangunan negara yang berlandaskan ekonomi hijau, bersinergi dengan alam dan selalu memperhatikan akar budaya dan identitas.

Konsep keenam, persatuan dan harapan, kaki angka 7 dan 9 terbuat dari bentuk yang sama, membentuk 2 tangan yang menyatu sebagai simbol persatuan masyarakat Indonesia walaupun memiliki pendapat yang berbeda-beda. Dan terakhir, konsep ketujuh, kesetaraan, dua gelombang dengan arah yang sama di atas dan di bawah merepresentasikan tujuan Indonesia untuk desentralisasi dan memeratakan pembangunan demi mencapai kesetaraan.

(RED)