Sidoarjo, 6 Oktober 2025 – Liputan Warta Jatim, Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sidoarjo menyelenggarakan kegiatan Wisuda Program Diploma 1 (D1) Teologi bagi narapidana sebagai bagian dari program pembinaan kerohanian dan pendidikan formal di lingkungan pemasyarakatan. Acara wisuda ini berlangsung pada Senin, 6 Oktober 2025 pukul 09.00 hingga 11.00 WIB bertempat di Gereja El-Shaddai Lapas Kelas IIA Sidoarjo.
Kegiatan ini diikuti oleh 7 orang Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sebagai wisudawan Program D1 Teologi, didampingi oleh Kasubsi Bimbingan Kemasyarakatan dan Perawatan (Bimkemaswat) serta empat orang perwakilan dari Sekolah Tinggi Teologi (STT) Anugrah Indonesia selaku mitra pelaksana program.
Dalam pelaksanaannya, kegiatan wisuda berjalan dengan penuh khidmat dan tetap memperhatikan protokol keamanan serta tata cara resmi akademik, termasuk prosesi penyerahan ijazah secara simbolis kepada para wisudawan.
Rangkaian acara diawali dengan sambutan Kepala Lapas Kelas IIA Sidoarjo yang diwakili oleh Kasubsi Bimkemaswat, dilanjutkan dengan sambutan dari Ibu Reggy selaku perwakilan Sekolah Tinggi Teologi Anugrah Indonesia, kemudian penyerahan sertifikat kelulusan D1 Teologi kepada tujuh warga binaan, dan ditutup dengan ibadah bersama yang dipimpin oleh Pendeta Himawan.
Melalui kegiatan ini, diharapkan para warga binaan yang telah menyelesaikan pendidikan D1 Teologi dapat memiliki pemahaman agama Kristen yang lebih mendalam, membentuk karakter yang lebih baik, serta termotivasi untuk menjadi agen perubahan positif setelah bebas nanti.
Program ini juga menjadi wujud nyata keberhasilan pembinaan kepribadian berbasis keagamaan di Lapas Kelas IIA Sidoarjo, dengan capaian berupa peningkatan intelektual, kualitas spiritual, serta moral narapidana yang mendukung proses reintegrasi sosial mereka ke masyarakat.
Kepala Lapas Kelas IIA Sidoarjo,
(melalui Kasubsi Bimkemaswat)
menyampaikan apresiasi atas kerja sama yang baik dengan STT Anugrah Indonesia serta komitmen seluruh pihak yang terlibat dalam menyukseskan program ini.
“Pendidikan keagamaan seperti ini bukan hanya membentuk pengetahuan, tetapi juga menanamkan nilai-nilai moral dan spiritual yang menjadi bekal utama bagi warga binaan untuk menjalani kehidupan yang lebih baik setelah bebas nanti,” ujarnya.(MK)