Jakarta – Liputan Warta Jatim, Pemerintah terus mendorong strategi besar untuk mempercepat transformasi ekonomi nasional menuju pertumbuhan 8% yang inklusif dan berkeadilan. Hal ini menjadi fokus utama dalam seminar Great Lecture bertema “Transformasi Ekonomi Nasional: Pertumbuhan Inklusif Menuju 8%” yang digelar oleh Great Institute di Jakarta.

Acara ini menghadirkan sejumlah tokoh penting, di antaranya Menteri Koperasi Ferry Juliantono, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman Fahri Hamzah, Ketua Dewan Komisioner LPS Didik Madiyono, Direktur Great Institute Syahganda Nainggolan, Ketua Komisi IX DPR-RI Muhammad Misbakhun, serta Ketua KSPI Djumhur Hidayat.

Dalam pemaparannya, Menkop Ferry Juliantono menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi sebesar 8% hanya akan bermakna jika manfaatnya dirasakan seluruh lapisan masyarakat. Menurutnya, koperasi menjadi instrumen penting untuk mewujudkan pertumbuhan inklusif.

Baca Juga :  Polda Jatim Libatkan Stakeholder Gelar Operasi Keselamatan 2024 Guna Turunkan Angka Kecelakaan Lalulintas

“Koperasi adalah wadah ekonomi rakyat yang mengedepankan asas kebersamaan, keadilan, dan pemerataan. Transformasi ekonomi tidak boleh hanya berorientasi pada kelompok besar dan modal kuat, tetapi juga harus menyentuh UMKM dan sektor informal,” tegas Ferry.

Ia menambahkan, koperasi memiliki potensi besar untuk memperluas akses pembiayaan, memperkuat daya saing UMKM, serta menghubungkan pelaku usaha kecil dengan rantai pasok nasional maupun global. Dengan penguatan kelembagaan, digitalisasi, serta dukungan kebijakan yang tepat, koperasi diyakini mampu menjadi motor penggerak utama menuju target pertumbuhan 8%.

Sebagai langkah konkret, Kementerian Koperasi mendorong inisiatif Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih yang diharapkan menjadi basis ekonomi rakyat, sekaligus mempercepat pemerataan kesejahteraan di tingkat lokal.

Sementara itu, Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan optimisme bahwa target pertumbuhan 8% bukan sekadar wacana. Dengan kebijakan fiskal yang terarah, penguatan investasi, serta kolaborasi antar-pemangku kepentingan, ia menilai Indonesia berpeluang mencapai pertumbuhan tinggi dalam 2–3 tahun ke depan.

Baca Juga :  Satgas Yonif 323 Buaya Putih Bagikan Pakaian untuk Masyarakat Sekitar Titik Kuat

“Pertumbuhan ini harus diarahkan untuk mempercepat transformasi menuju negara maju, sekaligus memastikan manfaatnya dirasakan secara merata,” ujarnya.

Seminar Great Lecture ini juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, dan masyarakat dalam merumuskan strategi besar transformasi ekonomi nasional. Dengan semangat kebersamaan, diharapkan pertumbuhan ekonomi tidak hanya tinggi secara angka, tetapi juga kokoh, berkelanjutan, dan inklusif.

Ariesto Pramitho Ajie

Kaperwil Jabodetabek

By Cahyo