Jakarta – Liputan Warta Jatim, Pemerintah melalui Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop) terus mempercepat operasionalisasi 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih. Langkah besar ini diambil untuk mengembalikan peran koperasi sebagai soko guru perekonomian nasional, sebagaimana amanat UUD 1945 Pasal 33.
Strategi percepatan tersebut tidak hanya berfokus pada penguatan kelembagaan, tetapi juga melibatkan dunia akademisi dalam pelatihan SDM, pemetaan potensi desa, hingga riset berbasis masyarakat.
Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menegaskan bahwa koperasi harus kembali menjadi pilar utama ekonomi bangsa. Menurutnya, selama beberapa dekade terakhir, arah pembangunan ekonomi terlalu bergantung pada mekanisme pasar bebas yang lebih banyak menguntungkan kelompok besar, sementara masyarakat kecil terpinggirkan.
“Kalau mekanisme pasar dibiarkan tanpa peran negara, sektor penting akan dikuasai pelaku besar, dan rakyat kecil tersingkir. Melalui Kopdes Merah Putih, kita ingin melindungi sekaligus memberdayakan masyarakat desa,” ujar Ferry dalam pidatonya di acara Wisuda Universitas Ary Ginanjar (UAG) di Jakarta, Rabu 10 September 2025.
Program Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi solusi nyata bagi berbagai persoalan di pedesaan, mulai dari jeratan rentenir, pinjaman online ilegal, hingga terbatasnya akses terhadap kebutuhan pokok dan layanan kesehatan.
Dengan hadirnya koperasi desa, pemerintah ingin menghadirkan wadah ekonomi yang mampu melayani sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dalam proses operasionalisasi Kopdes, anak muda lulusan perguruan tinggi akan dilibatkan sebagai manajer maupun pengelola. Ferry menekankan bahwa peran generasi muda sangat penting agar koperasi bisa dikelola secara modern, inovatif, dan berkelanjutan.
“Kita sudah bekerja sama dengan forum rektor dan berbagai universitas di tingkat provinsi. SDM koperasi desa ini idealnya dikelola oleh anak-anak muda yang siap dengan berbagai inovasi,” jelasnya.
Tak hanya melibatkan akademisi, Kemenkop juga mulai menerapkan Artificial Intelligence (AI) untuk mendukung manajemen SDM di koperasi desa. Melalui teknologi ini, kompetensi para pengurus koperasi bisa dipetakan secara lebih presisi, mulai dari siapa yang cocok di bidang keuangan hingga perdagangan.
“Analisis berbasis AI ini lebih tepat sasaran sekaligus efisien,” tambah Ferry.
Agar program berjalan optimal, pemerintah melalui Kementerian Keuangan (Kemenkeu) telah menyiapkan dana hingga Rp16 triliun yang bersumber dari Saldo Anggaran Lebih (SAL), sebagaimana tertuang dalam PMK Nomor 63 Tahun 2025. Dana ini akan digunakan untuk mendukung modal awal operasional Kopdes, termasuk kerja sama dengan Bank Himbara dan mitra strategis lainnya.
Dengan sinergi antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat desa, Menkop Ferry optimistis Kopdes Merah Putih akan menjadi motor penggerak ekonomi rakyat.
“Mudah-mudahan koperasi desa ini bisa mengembalikan kejayaan ekonomi bangsa sesuai cita-cita para pendiri, dan pada 2045 Indonesia siap menyongsong Visi Indonesia Emas,” tegasnya
Ariesto Pramitho Ajie
Kaperwil Jabodetabek