Bondowoso – Liputan Warta Jatim, KH Thoha menjelaskan doa bersama, dihadiri oleh para kiai tapal kuda juga serta jamaah masyarakat turut menyuarakan doa yang sama. KH Mawardi Abdul Wahid dan KH Ismail, dalam tausiyahnya, menegaskan pentingnya menjaga persatuan serta mendoakan keselamatan pemimpin dan negeri.

‎“Presiden sudah menjalankan banyak program pro-rakyat, mulai dari Makan Bergizi Gratis, pembangunan rumah rakyat, hingga memberantas korupsi. Jangan sampai kita rusak dengan demo anarkis,” pesan Gus Thoha lagi.

‎Namun pengajian ini bukan hanya soal doa politik, ada pula pesan spiritual yang lebih dalam. Gus Thoha mengingatkan wasiat almarhum KH Muhammad Mashum (Gus Mashum), agar umat Islam senantiasa berdzikir, shalat malam, membaca Al-Qur’an, memperbanyak istighfar, bersedekah, dan mengajak orang lain berbuat kebaikan.

‎Puncak pengajian ditandai dengan penjelasan Ustaz Habibie tentang tafsir Surah Al-Baqarah ayat 259. Ia mengisahkan bagaimana Allah mematikan kaum Nabi Musa lalu membangkitkannya kembali.

Baca Juga :  Polsek Tuminting Amankan Kegiatan Bersholawat TPQ AS-SYAHIRA dalam Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

‎Juga kisah sapi betina yang digunakan untuk mengungkap pembunuhan di kalangan Bani Israil. Tak lupa, ia menguraikan kisah Uzair yang ditidurkan Allah selama seratus tahun sebelum dibangkitkan kembali.

‎Malam itu, tafsir Qur’an, doa kiai, dan harapan santri berpadu menjadi satu. Semua berharap, doa dari Bondowoso ini sampai ke langit, menjaga negeri dari perpecahan dan melindungi pemimpinnya.

‎Di tengah majelis yang penuh berkah KH Thoha Yusuf Zakaria, Lc, akrab disapa Gus Thoha, memimpin pengajian Tafsir Jalalain Tambahna Ati. Dengan suara teduh, ia pun mengajak hadirin untuk memanjatkan doa khusus bagi bangsa Indonesia dan Presiden RI, Haji Prabowo Subianto.

‎Abi Toha..menegaskan Marilah kita doakan, semoga Allah SWT senantiasa melindungi bangsa Indonesia dan Presiden RI Haji Prabowo Subianto dalam menjalankan pemerintahan. Semoga kita dijauhkan dari segala bentuk kerusuhan dan anarkis,” tutur Gus Thoha.

Baca Juga :  Polresta Banyuwangi Gelar Kegiatan Jum’at Berkah, Bagikan Nasi Kotak untuk Warga

 

‎Doa itu bukan sekadar formalitas, beberapa hari terakhir, bangsa ini diguncang aksi demo anarkis yang berujung pembakaran. Kekhawatiran itu menyelinap dalam hati rakyat, termasuk para santri dan kiai di Bondowoso. Namun, malam itu mereka memilih doa, bukan amarah,” ucapnya

Za/kancel

By Cahyo