Jakarta – Liputan Warta Jatim,  Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menegaskan, keberadaan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih akan berperan strategis sebagai offtaker atau penampung utama hasil produk masyarakat desa. Mulai dari pangan, hortikultura, perkebunan, perikanan, hingga kerajinan dan kuliner, semua akan terwadahi di dalam ekosistem koperasi ini.

“Bahkan, Kopdes/Kel Merah Putih diharapkan menjadi garda terdepan untuk mensukseskan program ketahanan pangan dan energi nasional,” ujar Ferry seusai menjadi narasumber Sidang Tahunan Ekonomi Umat 2025 sekaligus menerima penghargaan sebagai Tokoh Perubahan Ekonomi Indonesia, di Jakarta, Sabtu 9 Agustus 2025.

Ferry, yang juga Koordinator Ketua Pelaksana Harian Satgas Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, menjelaskan bahwa rencana implementasi lebih dari 80 ribu unit koperasi ini tidak hanya fokus menampung produk masyarakat, tetapi juga menyalurkan produk BUMN serta berbagai program pemerintah.

Banyak Kopdes/Kel yang diuji coba akan dibimbing oleh koperasi pesantren (Kopontren) yang telah terbukti sukses, seperti Kopontren Sunan Drajat dan Sidogiri di Jawa Timur serta Kopontren At-Ittifaq di Jawa Barat. “Kopontren memberikan pendampingan dan bimbingan, termasuk pada koperasi pembiayaan syariah yang terintegrasi,” jelas Ferry.

Baca Juga :  Cegah Stunting, Aksi Serda Supriyono Bersama Posyandu Lingkungan Cepoko Wlingi Blitar

Menurut Ferry, sinergi antara Kopdes/Kel Merah Putih, Kopontren, dan Kopsyah (Koperasi Syariah) akan menciptakan ekosistem ekonomi yang kuat, sejalan dengan amanah Pasal 33 UUD 1945 yang sering digaungkan Presiden.

“Kalau koperasinya maju, maka ekonomi umat dan rakyat pun ikut maju. Koperasi itu milik anggota, berbeda dengan korporasi,” tegasnya.

Selain itu, kehadiran Kopdes/Kel Merah Putih diharapkan menjadi solusi untuk mengikis praktik rentenir, tengkulak, dan pinjaman online yang menjerat masyarakat dengan bunga tinggi. Apalagi, MUI telah mengeluarkan fatwa haram atas praktik-praktik tersebut.

Ke depan, Kemenkop akan berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Dewan Masjid Indonesia (DMI) untuk mengembangkan koperasi masjid. Tujuannya, mengubah para mustahik penerima manfaat menjadi pelaku usaha mikro yang mandiri melalui koperasi.

Baca Juga :  Dedikasi Babinsa Dalam Menjaga Kebersihan Lingkungan

“Koperasi sekarang tidak hanya sebatas simpan-pinjam, tapi juga bisa masuk ke sektor produksi, distribusi, industri, hingga perkreditan,” ungkap Ferry.

Dengan dukungan penuh dari berbagai pihak, Ferry optimistis Kopdes/Kel Merah Putih dapat menjadi instrumen penting untuk mengentaskan kemiskinan dan membangun data desa yang lebih akurat.

“Kalau sistem ini berjalan dengan baik, ekonomi desa akan tumbuh, rakyat sejahtera, dan Indonesia semakin kuat,” pungkasnya.

Ariesto Pramitho Ajie
Kaperwil Jabodetabek

By Cahyo