Yogyakarta – Liputan Warta Jatim,  Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto kembali mengingatkan pentingnya membangun keselarasan antara pertumbuhan ekonomi dan pelestarian budaya. Pesan tersebut ia sampaikan dalam Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XI Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) Tahun 2025, yang digelar di Hotel Tentrem, Yogyakarta, Rabu 6 Agustus 2025.

Dalam forum yang dihadiri para kepala daerah dan tokoh budaya dari berbagai penjuru Tanah Air, Bima menggarisbawahi bahwa kota pusaka bukan sekadar simbol sejarah, tetapi merupakan modal strategis pembangunan daerah yang bisa mengangkat kesejahteraan masyarakat

Wamendagri menyebutkan tiga landasan utama penguatan kota pusaka Pertama, kota pusaka tidak hanya menyangkut aspek keindahan, tetapi juga memiliki potensi sebagai dasar penguatan ekonomi. Kedua, pelestariannya harus bersifat berkelanjutan dan lintas kepemimpinan. Ketiga, kota pusaka memiliki peran penting dalam memperkuat identitas budaya dan karakter kota.

“Kalau kita bisa menyamakan frekuensi antara budaya dan ekonomi, maka kota pusaka bisa jadi jalan tol menuju Indonesia Emas 2045,” ungkap Bima.

Baca Juga :  Satgas Pangan Polres Malang dan Disperindag Gelar Operasi Pasar Murah, Harga Beras Berangsur Turun

Ia menekankan bahwa warisan budaya bisa menjadi penggerak utama sektor pariwisata dan ekonomi kreatif yang berbasis pada keunikan lokal.

Dalam pidatonya, Bima mengkritisi sejumlah pemerintah daerah yang terlalu mengejar pertumbuhan ekonomi cepat, namun mengabaikan pelestarian budaya.

“Karena ingin mengejar angka-angka cepat, pelestarian budaya justru dikorbankan. Padahal keduanya harus berjalan beriringan,” tegasnya.

Ia pun mencontohkan daerah seperti Kabupaten Buton Tengah (Buteng) yang memiliki potensi wisata bahari dan budaya yang luar biasa. Menurutnya, potensi seperti itu harus dikelola dengan imajinasi dan kolaborasi, bukan hanya oleh pemerintah daerah tapi juga melibatkan komunitas, budayawan, arsitek, dan sejarawan.

Bima mendorong setiap kepala daerah untuk tidak hanya berpikir administratif, tapi juga kreatif dan kolaboratif. Forum JKPI menjadi tempat strategis untuk merancang berbagai inisiatif berbasis budaya yang memberikan dampak nyata pada ekonomi lokal.

Baca Juga :  Kapolres Jember Bersama Forkompinda Sidak Pasar Pastikan Stok dan Harga Pangan Stabil Jelang Idul Fitri 1446 H

“Di sinilah kita saling menguatkan, bukan untuk meniadakan yang lain, tapi menyandingkan antara pertumbuhan ekonomi dan warisan budaya,” ujar Wamendagri.

Sebagai informasi, Rakornas XI JKPI Tahun 2025 ini turut dihadiri oleh Direktur JKPI Nanang Asfarinal, Wali Kota Banjarmasin sekaligus Ketua Presidium JKPI Muhammad Yamin HR, Wali Kota Yogyakarta Hasto Wardoyo, Wali Kota Ternate M. Tauhid Soleman, serta Penata Kelola Penyehatan Ahli Lingkungan Ahli Utama Kementerian Pekerjaan Umum (PU) R. Endra Saleh Atmawidjaja. Acara ini juga dihadiri oleh para tamu undangan dari berbagai daerah di Indonesia.

Ariesto Pramitho Ajie

Kaperwil Jabodetabek

By Cahyo