Jakarta – Liputan Warta Jatim, Pemerintah resmi mengumumkan langkah tegas untuk menghapus kategori beras premium dan medium di pasaran. Kebijakan ini diumumkan langsung oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, sebagai respons atas temuan praktik pengoplosan beras yang meresahkan masyarakat dalam beberapa waktu terakhir.

Langkah ini dinilai sebagai bentuk keseriusan pemerintah dalam menjaga transparansi distribusi pangan, khususnya beras, yang menyangkut hajat hidup orang banyak.

Fenomena beras oplosan yang mencampur berbagai kualitas beras dan dijual seolah-olah sebagai beras premium, telah menimbulkan keresahan luas di tengah masyarakat. Tak hanya merugikan konsumen, praktik ini juga berpotensi melemahkan kepercayaan publik terhadap distribusi pangan nasional.

“Beras ini menyangkut kebutuhan dasar masyarakat. Tidak boleh ada pihak yang mempermainkan atau mengambil keuntungan sebesar-besarnya dengan cara yang curang,” ujar Zulkifli Hasan dalam konferensi pers di Jakarta.

Baca Juga :  Polresta Banyuwangi Bersama Forkopimda Serta Dinas Terkait, Gelar Rakor Eksternal Pastikan Kesiapan Pengamanan Ops Lilin Semeru 2024

Pemerintah kini hanya akan mengakui satu jenis beras umum yang kualitas dan harganya akan diatur langsung oleh negara. Langkah ini merupakan hasil kesepakatan lintas lembaga seperti Kementerian Pertanian, Bareskrim Polri, Kejaksaan Agung, hingga Satgas Pangan.

“Beras ya beras, tidak ada lagi premium atau medium. Nanti semua satu standar, dikontrol pemerintah,” tegas Zulhas.

Meski kategori umum akan disederhanakan, pemerintah tetap membuka ruang untuk dua jenis beras lain yang memiliki pengaturan berbeda:

– Beras Khusus: Jenis beras seperti pandan wangi, basmati, atau beras organik yang memerlukan sertifikasi dan izin khusus dari pemerintah.

– Beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan): Beras bersubsidi dari pemerintah untuk program bantuan sosial seperti pangan murah atau bansos.

Baca Juga :  Kapolresta Manado Pantau Ketat Rapat Pleno Rekapitulasi Pilkada di 11 Kecamatan

Zulhas menjelaskan, “Beras khusus tetap ada, tapi harus jelas izin dan kualitasnya. Tak boleh sembarangan.”

Presiden RI Prabowo Subianto turut menyoroti isu beras oplosan ini dan telah memerintahkan Jaksa Agung serta Kapolri untuk menindak tegas pelaku pengoplosan. Ia menyebut tindakan tersebut sebagai kejahatan serius yang harus dihukum.

“Saya minta Kapolri dan Jaksa Agung usut dan tindak. Ini penipuan, ini pidana,” tegas Prabowo dalam peluncuran Koperasi Desa Merah Putih di Klaten.

Ariesto Pramitho Ajie

Kaperwil Jabodetabek

By Cahyo

Baca Selengkapnya

Silaturahmi dan Sinergi: Polres Tanjung Perak Serahkan Jas Dai Kamtibmas di Ponpes Tarbiatul Ulum TANJUNGPERAK – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan sinergi dengan para pemuka agama, Satbinmas Polres Pelabuhan Tanjung Perak melaksanakan kunjungan ke kediaman tokoh agama, Mohamad Zainudin, di Pondok Pesantren Tarbiatul Ulum, Jalan Asem Raya 24, pada Kamis (24/7/2025). Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Kasatbinmas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP M. Zainuddin, ini merupakan bagian dari program kepolisian untuk terus menjalin komunikasi yang baik dengan para Da’i Kamtibmas. Dalam kesempatan tersebut, AKP M. Zainuddin bersama jajarannya tidak hanya bersilaturahmi, tetapi juga menyerahkan secara simbolis Jas Dai Kamtibmas kepada Mohamad Zainudin sebagai bentuk apresiasi dan kemitraan dalam menjaga kondusivitas wilayah. “Kegiatan ini kami laksanakan guna menjalin silaturahmi yang lebih erat dengan para dai kamtibmas. Ini adalah wujud sinergi antara Polri dan tokoh agama,” ujar AKP M. Zainuddin. Sementara itu, Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis kepolisian untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya para tokoh agama yang memiliki peran sentral di lingkungannya. “Silaturahmi ini bertujuan untuk menunjukkan kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat dan sebagai pendekatan Polri kepada tokoh agama di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” jelas Iptu Suroto. Ia menegaskan bahwa melalui kemitraan yang solid dengan tokoh agama, diharapkan dapat tercipta situasi yang aman dan terkendali secara berkelanjutan di seluruh wilayah Tanjung Perak. Kunjungan ini pun disambut hangat oleh Mohamad Zainudin dan segenap pengurus pondok pesantren, yang mengapresiasi langkah proaktif kepolisian dalam merangkul semua elemen masyarakat. (*)