Jakarta – Liputan Warta Jatim, Harga beras kembali menjadi sorotan nasional. Kenaikannya yang signifikan di berbagai wilayah menjadikan komoditas ini sebagai penyumbang inflasi ketiga terbesar setelah bawang merah dan cabai rawit. Menanggapi hal tersebut, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian menekankan pentingnya memperbaiki tata kelola distribusi beras di seluruh Indonesia

Pernyataan tersebut disampaikan dalam Rapat Koordinasi Terbatas di Kantor Kemenko Pangan yang dipimpin langsung oleh Menko Pangan Zulkifli Hasan, sebagai bagian dari respons atas maraknya praktik manipulasi harga dan peredaran beras oplosan.

Dalam pemaparannya, Mendagri mengungkapkan bahwa jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan harga beras mengalami lonjakan dari 178 daerah di minggu kedua Juli menjadi 205 daerah pada minggu ketiga. Fakta ini menunjukkan adanya masalah serius dalam rantai distribusi, bahkan di daerah-daerah produsen utama.

“Ini aneh, daerah penghasil beras pun ikut mengalami lonjakan harga. Artinya distribusinya perlu kita perbaiki,” ujar Mendagri.

Baca Juga :  Perayaan Puncak Harkopnas 2025 Menjadi Tonggak Penting Dalam Sejarah Gerakan Koperasi Di Indonesia

Mendagri menekankan tantangan distribusi di wilayah kepulauan dan pegunungan yang sangat tergantung pada moda transportasi udara. Ia mendorong agar pemerintah pusat mempertimbangkan kebijakan subsidi transportasi untuk komoditas pangan, khususnya beras, agar harga tetap terjangkau bagi masyarakat di daerah dengan akses sulit.

“Banyak daerah di pegunungan dan pulau-pulau yang hanya bisa dijangkau lewat udara. Kita harus bantu lewat subsidi transportasi,” tegasnya

Selain itu, Mendagri juga menyerukan agar masyarakat tidak hanya bergantung pada beras. Ia mendorong pemerintah daerah untuk menggencarkan kampanye konsumsi pangan lokal pengganti beras seperti sagu, jagung, dan singkong, yang kaya akan karbohidrat dan lebih mudah diakses secara lokal.

Langkah ini tidak hanya sebagai strategi pengendalian harga, tetapi juga sebagai bagian dari ketahanan pangan nasional.

Dalam menangani praktik manipulasi harga, Mendagri menekankan pentingnya pendekatan yang bertahap dan bijaksana. Penindakan terhadap pelaku usaha nakal perlu dilakukan, namun harus memastikan pasokan beras tetap tersedia di pasaran dan tidak terjadi kelangkaan akibat penyitaan stok.

Baca Juga :  Wamenkop : Percepatan Pembentukan Kopdes/Kel Merah Putih, Kunci Utama Menuju Kedaulatan Pangan dan Keberhasilan Reforma Agraria

“Jika perlu ditindak, fokus ke pelakunya. Tapi stok barang jangan disita semuanya. Barang tetap harus turun ke masyarakat,” ujarnya.

 

Rapat koordinasi tersebut turut dihadiri oleh sejumlah pejabat strategis, termasuk Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Hadi, Kabareskrim Polri Komjen Pol. Wahyu Widada, serta Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus Febrie Ardiansyah. Kolaborasi lintas sektor ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang terukur, adil, dan solutif.

Ariesto Pramitho Ajie

Kaperwil Jabodetabek

By Cahyo

Baca Selengkapnya

Silaturahmi dan Sinergi: Polres Tanjung Perak Serahkan Jas Dai Kamtibmas di Ponpes Tarbiatul Ulum TANJUNGPERAK – Dalam rangka mempererat tali silaturahmi dan sinergi dengan para pemuka agama, Satbinmas Polres Pelabuhan Tanjung Perak melaksanakan kunjungan ke kediaman tokoh agama, Mohamad Zainudin, di Pondok Pesantren Tarbiatul Ulum, Jalan Asem Raya 24, pada Kamis (24/7/2025). Kunjungan yang dipimpin langsung oleh Kasatbinmas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, AKP M. Zainuddin, ini merupakan bagian dari program kepolisian untuk terus menjalin komunikasi yang baik dengan para Da’i Kamtibmas. Dalam kesempatan tersebut, AKP M. Zainuddin bersama jajarannya tidak hanya bersilaturahmi, tetapi juga menyerahkan secara simbolis Jas Dai Kamtibmas kepada Mohamad Zainudin sebagai bentuk apresiasi dan kemitraan dalam menjaga kondusivitas wilayah. “Kegiatan ini kami laksanakan guna menjalin silaturahmi yang lebih erat dengan para dai kamtibmas. Ini adalah wujud sinergi antara Polri dan tokoh agama,” ujar AKP M. Zainuddin. Sementara itu, Kasi Humas Polres Pelabuhan Tanjung Perak, Iptu Suroto, menambahkan bahwa kegiatan ini merupakan salah satu upaya strategis kepolisian untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat, khususnya para tokoh agama yang memiliki peran sentral di lingkungannya. “Silaturahmi ini bertujuan untuk menunjukkan kehadiran polisi di tengah-tengah masyarakat dan sebagai pendekatan Polri kepada tokoh agama di wilayah hukum Polres Pelabuhan Tanjung Perak,” jelas Iptu Suroto. Ia menegaskan bahwa melalui kemitraan yang solid dengan tokoh agama, diharapkan dapat tercipta situasi yang aman dan terkendali secara berkelanjutan di seluruh wilayah Tanjung Perak. Kunjungan ini pun disambut hangat oleh Mohamad Zainudin dan segenap pengurus pondok pesantren, yang mengapresiasi langkah proaktif kepolisian dalam merangkul semua elemen masyarakat. (*)