Sidoarjo – Liputan Warta Jatim, Aliansi Ojol Sidoarjo menggelar program jarring aspirasi pada (24/7/25) di Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 20, Sidoarjo. Kegiatan ini bertujuan menampung keluhan dan aspirasi para pengemudi ojek online (ojol) di Sidoarjo, serta mendorong peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi profesi mereka.
Ketua AWOS (Aliansi Wartawan Online Sidoarjo) menyatakan komitmennya untuk menjadi jembatan antara para ojol dengan pemerintah. Mereka menekankan pentingnya aspirasi para ojol didengar, tidak hanya di tingkat lokal Sidoarjo, tetapi juga hingga ke tingkat nasional. Hal ini mengingat kontribusi besar para ojol terhadap perekonomian Indonesia. Kuasa hukum para ojol menambahkan pentingnya payung hukum yang jelas untuk melindungi hak-hak mereka, mengingat kekurangannya dalam regulasi yang ada saat ini.
Aspirasi yang disampaikan para ojol meliputi beberapa hal krusial, antara lain:
– Sistem Double Order dan Slot Order: Para ojol mengeluhkan sistem double order yang seringkali merugikan, dengan pendapatan yang minim meskipun menghabiskan waktu berjam-jam. Mereka juga meminta penghapusan sistem slot order dan meminta agar sistem kembali seperti semula.
– Tarif dan Jarak Tempuh: Kenaikan tarif yang dianggap merugikan baik ojol maupun pelanggan menjadi sorotan. Sistem zonasi yang terkotak-kotak juga dikeluhkan karena membatasi jangkauan kerja para ojol.
– Perlindungan Hukum: Ketiadaan payung hukum yang jelas menjadi kekhawatiran utama. Para ojol berharap adanya regulasi yang melindungi hak-hak mereka dan memastikan kesejahteraan mereka.
Perwakilan dari LSM Lira Winarno SH MHUM, yang hadir dalam kegiatan tersebut, menyatakan dukungannya terhadap aspirasi para ojol. Mereka menekankan pentingnya peran masyarakat sipil dalam mengawasi dan memperjuangkan keadilan bagi kelompok yang rentan. LSM Lira berkomitmen untuk mendampingi dan memberikan advokasi bagi para ojol.
Para perwakilan ojol berharap aspirasi mereka dapat didengar oleh Presiden dan pemerintah pusat, khususnya terkait dengan perlindungan hukum dan perbaikan sistem yang lebih adil bagi para pengemudi ojek online. Mereka juga meminta agar pemerintah daerah Sidoarjo turut memperhatikan dan memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi. (Asmaul)