BANYUWANGI – Liputan Warta Jatim, Sebanyak 25 warga binaan pria di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Banyuwangi yang tergabung dalam kegiatan kepramukaan mendapatkan pengenalan mengenai Upacara Penegak dari Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Banyuwangi, Kamis (3/7).

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan program pembinaan kepribadian, khususnya dalam pendidikan kepramukaan, sekaligus menumbuhkan rasa cinta tanah air dan kedisiplinan selama menjalani masa pidana.

Upacara Penegak merupakan salah satu bentuk upacara dalam Gerakan Pramuka yang khusus diperuntukkan bagi anggota Pramuka Penegak (usia 16–20 tahun). Upacara ini memiliki makna mendalam sebagai simbol penyematan nilai-nilai kepemimpinan, tanggung jawab, dan kedisiplinan.

Melalui upacara ini, para Pramuka Penegak diharapkan dapat menginternalisasi nilai-nilai luhur yang menjadi dasar gerakan kepanduan.

Baca Juga :  LBH LIRA Sidoarjo Bersama Tim Buser Lira Backup Kasus Sengketa Toko Dua Putra Tanjung 

Kegiatan pengenalan Upacara Penegak ini tidak hanya sekadar memberikan pemahaman teknis, tetapi juga menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas pembinaan bagi WBP. Menurut perwakilan Kwarcab Banyuwangi, pelatihan ini dirancang untuk membentuk karakter positif, termasuk menumbuhkan rasa nasionalisme dan kedisiplinan.

Kepala Lapas Banyuwangi, I Wayan Nurasta Wibawa menyampaikan bahwa program Pramuka di Lapas telah terdaftar dalam Gugus Depan dan menjadi bagian dari upaya pembinaan yang holistik.

“Diharapkan, melalui kegiatan ini, warga binaan dapat lebih disiplin dalam menjalani masa pidana sekaligus mempersiapkan diri untuk reintegrasi ke masyarakat,” ujarnya.

Wayan mengungkapkan bahwa kegiatan pramuka juga sebagai sarana edukasi, serta sebagai bentuk rekreasi dan rehabilitasi bagi warga binaan.

Baca Juga :  Tindak Lanjuti Laporan Warga Polres Gresik Grebek Warung Jual Miras di Kebomas

“Dengan berpartisipasi dalam Pramuka, mereka diajak untuk tetap produktif dan memiliki semangat perubahan,” imbuhnya.

Para peserta terlihat antusias mengikuti setiap tahapan pengenalan Upacara Penegak, mulai dari tata cara pelaksanaan hingga makna di balik setiap simbol dan gerakan. Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan warga binaan tidak hanya mendapatkan keterampilan baru, tetapi juga perubahan sikap yang lebih positif selama dan setelah masa hukuman.

(hmslapasbwi)

By Cahyo