Sinjai– Liputan Warta Jatim, Pemerintah Desa Bulu Tellue melaksanakan “Rembuk Stunting Desa Bulu Tellue Tahun 2026”. Kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Desa dan Perangkat Desa, Perwakilan Camat Bulupoddo, Perwakilan Dinas PMD Sinjai, Tenaga Ahli P3MD Kabupaten Sinjai, Kepala Puskesmas Bulupoddo, Badan Permusyawaratan Desa, Bidan Desa, Penyuluh KB, Kepala PAUD/TK , Kader Kesehatan, Pendamping Desa, Ketua PGRI Kecamatan Bulupoddo,Para Kepala Dusun se Bulu Tellue, Penyuluh Pertanian,Ketua Bumdes , Ketua Koperasi Merah Putih Bulu Tellue,Lembaga Kemasyarakatan Desa dan tokoh masyarakat. (Selasa, 01/6/2025).
Kepala Desa Bulu Tellue Bapak Syamsuddin menyampaikan bahwa Pemdes akan terus mendukung program-program percepatan penurunan stunting dan kita tidak boleh lelah dalam menanganinya, terutama para Kader Kesehatan Desa harus tetap semangat.
Perwakilan PMD kabupaten Sinjai Majdawing, SP Menyampaikan bahwa Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak berusia dibawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang terutama dalam 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), “Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021”
Rembuk stunting merupakan salah satu kegiatan untuk merumuskan tindak lanjut kegiatan percepatan penurunan balita stunting. Namun, agar perumusan hal tersebut tersampaikan dengan baik, maka diperlukan kegiatan musyawarah tingkat Desa sebagai ujung tombak pencegahan dan penurunan stunting.
Kepala UPTD Puskesmas Bulupoddo Intan Permata Sari, SKM mengatakan peran Tim Pendampingan Keluarga (TPK), Kader Pembangunan Manusia (KPM), Kader Posyandu dan PKK sangat penting sebagai ujung tombak yang terlibat langsung dengan masyarakat. Dalam hal ini mereka harus benar-benar memantau mulai dari Remaja, Calon pengantin, Ibu hamil dan balita, Anak usia 0-59 Bulan,Serta Ibu Menyusui.
Laporan: Ilham Hs