MINUT- Liputan Warta Jatim, Demo aksi damai warga masyarakat di Polres minahasa utara menjadi sorotan dari beberapa awak media yang turun ke lokasi di Polres Minut menjadi perbincangan publik.
Kapolres Minahasa Utara AKBP Auliya Rifqie A Djabar, SIK, M.Si selaku pimpinan di wilayah hukum minahasa utara mengadakan pertemuan secara resmi untuk mendengarkan aspirasi dari masyarakat Desa Kalinaun Kecamatan Likupang Timur dengan kedua belah pihak yang sudah berperkara hukum. Senin, 23/06/2025.
Aktivis Dandel Kaluas sebagai koordinator dan perwakilan dari warga masyarakat Desa Kalinaun Kecamatan Likupang Timur mengatakan agenda yang di undang hari ini oleh pihak Polres Minut secara resmi karena sudah ada informasi resmi dari Intelkam Polda Sulut dan beberapa pihak terkait.hanya saja kami sangat di sayangkan, kenapa pihak PTPN tidak bisa hadir atau tidak mau hadir,padahal ini moment yang pas untuk tatap muka dan bertemu langsung, jadi tidak bisa di tawar terus minta bantuan pada teman-teman media untuk kawal kasus ini.karena kita tidak bisa diam dan terus kawal sampai ke mitra Polri.
Diduga ada oknum APH yang turut terlibat dalam kasus lahan yang ada di Desa kalinaung. Dalam hal ini Presiden RI Prabowo Subianto juga meminta agar masyarakat mengawasi bersama oknum-oknum Polri tidak hanya mitra Polri dan juga para oknum yang terlibat lainnya. Ujar Dandel Kaluas.
Diminta kepada Presiden RI Prabowo Subianto,Kapolri,dan Kapolda Sulut untuk segera di copot dugaan oknum anggota yaitu Kanit Reskrim Polsek Likupang yang tidak profesional dan tidak proposional, mengayomi,melindungi dan melayani masyarakat. Tegas Aktivis Dandel Kaluas yang mewakili masyarakat dalam membawa aspirasi di Polres Minahasa utara.
Dandel Kaluas hari ini kami warga masyarakat Desa Kalinaun Kecamatan Likupang Timur turun 3 mobil dari Desa Kalinaun, masyarakat sudah tidak tahan lagi dengan perilaku yang diduga oknum anggota Kanit Polsek Likupang. Karena dia telah menggunakan kekuasaannya untuk menindas masyarakat dengan sewenang-wenang. jadi kehadiran kami disini melakukan aksi damai dan membuat laporan baru bersama bukti tambahan,berkaitan pencemaran nama baik yang diduga profilnya Oma Uto yang menghina saya sebagai Pendeta dan diduga juga Ibu Selceka Wongseng, bukti sudah kami screenshot semua akan kami buat laporan terkait pencemaran nama baik. Ucap Dandel Kaluas.
Kami minta dibuktikan tidak hanya pencemaran nama baik dan fitnah.karena kami tidak bisa terima,karena oknum-oknum ini telah diduga kerjasama dengan Kanit Polsek Likupang,untuk sepakat menjual tanah negara. Teman-teman media,pihak Komisi III,Kompolnas,dan mitra Polri kita sudah buat laporan terkait dengan hal ini.karena tidak ada ruang lagi untuk oknum-oknum anggota tidak profesional.
Dandel Kaluas sebagai koordinator warga masyarakat Desa Kalinaun Kecamatan Likupang Timur mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Minahasa Utara AKBP Auliya Rifqie A Djabar, SIK, M.Si telah menerima kami serta mendengar aspirasi dan akan ditindaklanjuti oleh pak Kapolres Minut. Harapan kami kiranya kasus ini bisa terungkap jelas dan transparan agar warga masyarakat bisa mendapatkan keadilan dan rasa aman. Tutur Dandel Kaluas.
Kanit Reskrim Polsek Likupang Akson.D saat di hubungi via WhatsApp dan diwawancara oleh awak media mengatakan memang benar mereka sudah melaporkan saya ke Paminal Polda Sulut hingga ke Mabes Polri dan itu hak mereka, kita tinggal membuktikan saja apa benar saya turut terlibat sesuai dugaan yang ditujukan ke saya sudah terlibat menjual tanah negara.
Saya sebagai Kanit Reskrim Polsek Likupang hanya menjalankan tugas saya sesuai prosedur dan terkait kasus pidana penganiayaan salah satu warga masyarakat Desa Kalinaun pada tahun 2024 lalu saya rasa itu sudah selesai melalui proses Restorasi Justice (RJ) serta ada ganti rugi sejumlah uang bagi korban dan semua ada bukti rekam jejak dalam kasus tersebut. Tutup Kanit Reskrim Polsek Likupang Akson.D.
