Liputan Warta Jatim, Masyarakat Riau merasa terkejut, bercampur rasa bangga dengan pernyataan spektakuler dari Kapolda Riau yang baru, Irjen Pol Herry Heryawan. Pasalnya, harapan masyarakat bahwa kepolisian menjadi pelindung, penganyom dan pelayanan masyarakat selama ini kerap diragukan oleh masyarakat Riau. 28/03/2025.
“Kita duduk harus lebih rendah dari masyarakat, dan berdiri lebih rendah dari masyarakat, karena kita adalah pelayan masyarakat” Ujar Kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan ketika memberikan arahan kepada jajarannya di Polda Riau.
Hal itu berulang-ulang ditegaskanya dengan sebuah harapan adanya perubahan pola pikir dan bentuk layanan masyarakat yang terjadi di tubuh polri diseluruh wilayah kepolisian provinsi Riau.
Tak mengherankan, ternyata berdasarkan penelusuran awak media ini, sosok bhayangkara satu ini rupa-rupanya sudah sarat dengan pengalaman berjibaku di dunia keresersean. Sebut saja, diantaranya, Herry Heryawan berhasil melumpuhkan “Bos preman besar” yang sangat ditakuti di seantero kota Jakarta, Jhon Key.
Selanjutnya, Herry Heryawan juga turut andil dalam pengungkapan kasus besar narkoba seberat 1 ton sabu di Anyer, Banten, pada Juli 2017. Termasuk menangkap Richard Muljadi, cucu konglomerat Kartini Muljadi atas kasus narkoba pada, Rabu, 22 Agustus 2018.
Selain itu, berdasarkan riwayat jabatan karir kepolisian yang di embanya, ternyata Irjen Pol Herry Heryawan sangat banyak menghabiskan waktunya di wilayah kepulauan Riau dan sekitarnya.
Antara lain, menjadi KA KPPP Poltabes Barelang Polda Kepri (03—10—2000)
PTIK (2001—2003), Kasat Reskrim Polresta Tanjung Pinang Polda Kepri (07—07—2003), Kanit Sat I Ditreskrim Polda Kepri (14—12—2005), Kasat I Ditresnarkoba Polda Kepri (15—08—2006), Kasatreskeim Poltabes Barelang (22—01—2007), Wakapolresta Tanjung Pinang Polda Kepri (IIIB) (23—01—2009), Kadeb 88 Anti Teror Ditreskrim Polda Kepri (02—11—2009) dan Pamen Polda Kepri (Dalam rangma Din Sespimmen 2010).
Dari pengalamannya sebagai perwira polisi di bidang reserse, masyarakat Riau sangat menaruh harapan besar terhadap kapolda Riau, Irjen Pol Herry Heryawan, utamanya dalam membongkar sejumlah besar tindakan kejahatan di provinsi Riau, seperti peredaran dan penggunaan narkoba yang sudah membumi di provinsi Riau, sebagaimana disampaikan oleh ketua lembaga masyarakat, LP-KKI, Feri Sibarani, SH, MH baru-baru ini.
Menurut lembaga masyarakat, LP-KKI, Riau sampai saat ini masih menjadi lahan subur bagi sejumlah tindak kejahatan yang merugikan masyarakat dan negara. Feri Sibarani, yang juga selaku ketua umum DPP-PPDI itu merinci tindak kejahatan yang sering menjadi isu kejahatan di provinsi Riau, antaranya, selain narkoba, ada ilegal logging, ilegal maining, ilegal BBM, ilegal rokok, bahkan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang disebutnya sangat berjaya di Riau.
“Inilah saatnya masyarakat Riau berharap adanya penegakan hukum dan pemberantasan tindak kejahatan di provinsi Riau yang signifikan. Anak-anak Riau sudah jadi korban kerusakan narkoba, hutan kita habis dibabat orang-orang serakah, lingkungan hidup kita rusak parah di gasak tangan-tangan pemodal, BBM subsidi yang menjadi hak masyarakat miskin pun di rampok dan dibegal oleh manusia-manusia rakus” Sebut Feri Sibarani dalam kesempatan berbincang dengan awak media ini.
Bahkan dalam pernyataannya, ketua LP-KKI itu pun mengatakan, dari laporan-laporan masyarakat yang diterima pihaknya, hampir semua jenis kejahatan tersebut, melibatkan oknum aparat penegak hukum dari unsur kepolisian, dan juga oknum TNI yang bukan rahasia umum lagi di provinsi Riau.
“Inilah yang meresahkan kita sebagai masyarakat. Karena saat kita melihat kejahatan justru di backing oleh oknum-oknum aparat, kita menjadi prihatin dan sekaligus sangat kecewa melihat tindakan oknum-oknum itu. Ternyata kita berhadapan dengan mereka. Inilah yang penting kita sikapi. Dengan adanya pergantian kapolda riau ini, dari Irjen pol mohammad Iqbal kepada Irjen pol Herry Heryawan ini, kita ada harapan, Herry Heryawan dapat memberantas ini semua tanpa pandang buluh” Ungkap Feri Sibarani.
Bahkan salah satu tokoh akademisi riau, Dr. Mexsasai Indra, SH, MH, yang turut mengapresiasi pernyataan Herry Heryawan, mengatakan, bahwa intruksi tegas Herry di nilai sebagai pertanda adanya perubahan paradigma berfikir bagi insan bhayangkara di provinsi Riau. Menurut wakil rektor I bidang akademik UNRI itu, pihaknya menilai, kehadiran Kapolda Riau seperti Irjen Pol Herry Heryawan sangat dinantikan oleh masyarakat riau.
“Cara pandang yang di perlihatkan oleh Kapolda Riau yang baru ini menunjukkan adanya pergeseran dari cara pandang Aparat Penegak Hukum (APH) yang berparadigma positivisme hukum ke paradigma yang sociological jurisprudence. Selama ini memang kita akui, bahwa tindakan atau cara pandang sejumlah kepolisian itu sudah sering bergeser dari bingkai perspektif undang-undang. Semoga dengan niat pak Herry Heryawan ini, layanan kepolisian yang sesungguhnya dapat di rasakan oleh masyarakat Riau” Harapnya.
Belakangan, masyarakat Riau dihebohkan oleh kabar pengungkapan kasus mega korupsi Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) Fiktif DPRD Riau yang melibatkan keuangan Negara sebesar Rp 206 miliar di Polda Riau, yang hingga saat ini belum jelas siapa pelakunya dan tersangkanya.
Menurut informasi yang disampaikan oleh pihak penyidik di reskrimsus Polda Riau, dan oleh Kapolda Riau sebelumnya, Irjen Pol Mohammad Iqbal, mengatakan, bahwa atas kasus yang mengherankan tersebut, sudah disita sejumlah besar barang bukti, berupa 35 ribuan tiket palsu, ratusan saksi, ratusan miliar uang, berbagai property, kendaraan, dan lain-lain, namun menjadi pertanyaan masyarakat hingga saat ini dimanakah tersangkanya?
Sumber: Liputan
Penulis : FIT