Sidoarjo – Liputan Warta Jatim, Sembilan awak helikopter AS565 MBe Panther HS-1305 dari Skuadron 100 Wing 2 Puspenerbal dan satu dokter yang tergabung dalam Satgas Maritime Task Force (MTF) TNl XXVIII-O UNIFIL, kembali home base Juanda setelah menyelesaikan misi perdamaian dunia selama 376 hari di Lebanon.
Tiba di Pangkalan TNI AL Juanda, Surabaya pada Jum’at (21/2/2025), mereka disambut Komandan Pusat Penerbangan TNl Angkatan Laut (Danpuspenerbal), Laksda TNl Sisyani Jaffar dengan upacara tradisi penyambutan di Apron Base Ops Lanudal Juanda.
Tampak hadir dalam upacara tradisi Wadan Puspenerbal, Laksma TNl Bayu Alisyahbana, Irpuspenerbal, para Direktur Puspenerbal, Kafasharkan Pesud, Dankolat Penerbal, para Komandan Skuadron jajaran Wing Udara 2 dan para perwira staf Wing Udara 2 Juanda.
Hadir juga Ketua Gabungan Jalasenastri Puspenerbal, Ny. Vivi Sisyani, Wakil Ketua, Ny. Dicca Bayu beserta jajaran pengurus dan para isteri crew pesawat helikopter AS565 MBe Panther HS-1305.
Komandan Puspenerbal mengucapkan terimakasi dan penghargaan setinggi tingginya atas segala upaya dan pengorbanan yang telah dilaksanakan selam misi, selamat datang di tanah air dan berkumpul bersama keluarga serta segera sesuaikan dengan kehidupan kedinasan normal di Puspenerbal.
Sementara itu Komandan Wing Udara 2 Puspenerbal, Kolonel Laut (P) Adam Firmansyah melalui Komandan Skuadron Udara 100, Mayor Laut (P) Kuswoyo mengatakan, di bawah komando Kapten Laut (P) Rangga, sembilan prajurit TNI AL ini telah menunjukkan dedikasi dan profesionalisme tinggi dalam menjalankan misi perdamaian PBB di Laut Mediterania.
Kapten Rangga, sebagai Kapten Pilot helikopter AS-565 MBe Panther dengan registrasi HS-1305, berhasil memimpin timnya dalam berbagai operasi, termasuk patroli maritim, pengawasan wilayah perbatasan, dan Search and rescue (SAR).
Selama 376 hari atau lebih dari satu tahun, 10 prajurit TNI AL ini telah mengabdi di bawah bendera Perserikatan Bangsa – Bangsa (PBB) menjaga perdamaian di wilayah konflik Laut Mediterania.
“Mereka menjalankan misi penting dengan total 138 jam terbang, berpatroli, memantau aktivitas mencurigakan, dan memberikan dukungan logistik. Dedikasi dan keberanian mereka dalam menjalankan tugas patut mendapatkan apresiasi tinggi,” ujarnya.
Helikopter AS565 MBe Panther HS-1305 lanjutnya, telah memainkan peran krusial dalam misi perdamaian ini. Selain kemampuan intai dan patrolinya, helikopter ini juga mumpuni dalam operasi anti kapal selam.
Kehadirannya memberikan rasa aman bagi kapal-kapal yang melintas di wilayah tersebut, sekaligus menjadi kekuatan penangkal bagi pihak-pihak yang berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.
Kembalinya sembilan crew helikopter AS565 MBe Panther HS-1305 ini, menandai suksesnya misi Maritime Task Force XXVIII-O UNIFIL. Mereka tidak hanya menjaga keamanan maritim di Lebanon, tetapi juga membawa pulang pengalaman berharga yang akan memperkuat profesionalisme prajurit TNI AL.
“Kontribusi mereka adalah bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia,” pungkasnya.
TNl AL-Puspenerbal