Beranda Kabar Jatim Dilema Sang Bregada Karena Muncul Empat Matahari dalam Satu Kerajaan

Dilema Sang Bregada Karena Muncul Empat Matahari dalam Satu Kerajaan

18
0

 

Banyuwangi, – Liputan Warta Jatim ll Di negeri dongeng, ada sebuah kerajaan yang hidup di bawah empat kepemimpinan dengan otoritas dan kewenangan masing – masing, mereka sama-sama mengklaim memiliki otoritas yang setara. Keempatnya, sama-sama berambisi membawa kerajaan menuju kemakmuran dan kesejahteraan. Namun, ambisi itu malah menciptakan ketidakjelqsan kepemimpinan yang meresahkan rakyat serta menimbulkan perpecahan dalam sebuah kerajaan.

Dualisme kepemimpinan adalah fenomena yang muncul ketika ada dua sosok pemimpin dengan visi dan arah kebijakan yang berbeda dalam satu struktur birokrasi. Alih-alih memperkuat tata kelola, situasi ini sering kali menciptakan kebingungan dan inefisiensi. Bahkan, dua raja atau patih itu terus berselisih dan berbeda pendapat untuk memutuskan sebuah kebijakan.

Baca Juga :  Manfaatkan Lahan Terbatas, Lapas Banyuwangi Berhasil Panen Sayur Pokcoy

Meskipun masing-masing mempunyai kewenangan dibawahnya, fenomena munculnya matahari kembar membuat sang Bregada (Prajurit Kerajaan) kebingungan yang di khawatirkan akan terjadi tumpang tindih wewenang hingga mempengaruhi setiap kebijakan yang diambil. Dampaknya sang Bregada pun tak lupa membeli obat sakit kepala untuk mengatasi kebingungan atas banyaknya putusan atau pertimbangan yang harus dikeluarkan dari empat tokoh penting dalam sebuah kerajaan negeri dongeng.

Apa dampaknya jika terdapat dualisme kepemimpinan? Tentunya rakyat yang akan menjadi korban karena inkosistensi kebijakan yang diambil. Ketika satu pihak memutuskan program tertentu, pihak lain bisa saja membatalkannya. Akibatnya, kas kerajaan yang sudah jelas peruntukannya akan terbuang sia-sia, dan kepercayaan rakyat terhadap kerajaan melemah.

Baca Juga :  Polresta Banyuwangi Gelar Latpraops Mantap Praja Semeru 2024

Negeri dongengku cukuplah dengan 1 kebijakan dan 1 keputusan dari sang Ratu dan patih harus menghormati keberadaan ratunya. Hal yang lebih penting lagi jangan ada matahari bayangan dibalik kebijakan ibu ratu. Mari bersama menjaga marwah dan berikan kepercayaan kepada ibu ratu untuk memimpin dan memberikan yang terbaik pada rakyatnya, dan solid berdama para punggawa atau patih – patihnya.

Veri Kurniawan S.ST.,S.H ( Forum Analisis Kebijakan dan Pembangunan Daerah / Penulis PT. Pasukan Jembuk – Jembuk )