Malang – Liputan Warta Jatim, Peresmian Rumah Syukur Layak Huni (RSLH) di kota Malang, Sabtu (23/11), tepatnya di Jalan Muria Dalam nomor 29 Rt.11 Rw.4 Kelurahan Oro-Oro Dowo. Tampak hadir diacara tersebut ketua DPP, DPD Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTA Indonesia). Minggu, (24/11/24).
Krt. Haryo selaku Ketua Panitia menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh para donatur dengan penuh kesadaran bergotong royong, sehingga bisa terwujud Rumah Syukur Layak Huni (RSLH).
Rumah yang akan ditempati Sudini (59 th), wanita paruh baya ini adalah program Nasional dari Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia (PCTA Indonesia) yang diprakarsai oleh Bpk. Kyai Mochammad Muchtar Mu’thi.
Dikesempatan terpisah, Budiono anggota PCTA Indonesia dari Kabupaten Malang mengatakan, organisasi PCTA Indonesia adalah organisasi kebangsaan yang didalam visi misinya menumbuh kembangkan kembali rasa cinta tanah air yang merupakan jati diri bangsa Indonesia.
Kemudian ia menjelaskan, PCTA Indonesia, DPD Jatim terdiri dari 33 kabupaten dan kota, dibagi menjadi 6 zona, untuk Kota Malang masuk dalam zona dua yang terdiri dari DPC Kabupaten Malang, DPC Kota Malang, DPC Kota Batu dan DPC Kota Pasuruan.
“Semua biaya pembangunan rumah syukur serta isinya seperti meja, kursi, tempat tidur bersumber dari hasil gotong royong pengurus, anggota dan simpatisan PCTA Indonesia.” Jelas Nur Budiono, nama lengkapnya.
Kembali dilanjutkan, PCTA Indonesia dalam rangka mensyukuri Hari Pahlawan 2024 memberikan rumah layak huni bagi warga kurang mampu yang dilakukan secara Nasional Se Indonesia Raya.
Dengan melalui seni, budaya, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi serta IPTEK sehingga bermanfaat seluas luasnya bagi bangsa Indonesia, yang di dalamnya terdiri dari berbagai warga masyarakat dari berbagai unsur lintas agama, suku, ras, adat dan budaya.
Budiono berharap pada nilai positif bagi masyarakat bahwa dengan semangat gotong royong ada rasa peduli dan membantu pada saudara kita yang masih di bawah garis kemiskinan.
“Ini selaras dengan program pemerintah dalam hal pengentasan kemiskinan.” Pungkas Budiono. (sk)