Cilacap – Liputan Warta Jatim, Pembangunan tanggul penahan ombak di pesisir Pantai Kemiren, Kelurahan Tegalkamulyan, Kecamatan Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, yang digagas oleh Anggota Komisi V DPR RI Novita Wijayanti melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), telah selesai dilakukan. Tanggul sepanjang 6,3 kilometer ini dibangun sebagai upaya untuk mengatasi masalah abrasi yang selama ini mengancam wilayah pesisir Cilacap.
Menurut Novita Wijayanti, pembangunan tanggul ini merupakan bagian dari program penanganan abrasi yang mencakup beberapa lokasi, mulai dari Kemiren, Lengkong, Rawa Jarit, hingga Karangkandri. “Ini adalah program penanganan abrasi, dengan titik-titik penting di sepanjang pesisir ini. Tanggul baru ini penting untuk mengatasi dampak abrasi yang sudah cukup meresahkan masyarakat,” ujar Novita saat acara tasyakuran di Pendopo Pantai Kemiren, Kamis (21/11/2024).
Pembangunan tanggul ini berawal dari usulan pemerintah daerah pada tahun 2019, dan mendapat penguatan anggaran pada 2021, meskipun di tengah pandemi COVID-19. “Alhamdulillah, anggaran sebesar Rp 316 miliar akhirnya disetujui untuk Kabupaten Cilacap,” kata Novita. Tanggul yang dibangun menggantikan tanggul lama yang sudah mengalami kerusakan akibat abrasi, yang menyebabkan air laut sampai masuk ke jalan raya dan mengganggu aktivitas masyarakat sekitar.
Novita juga menambahkan bahwa pembangunan tanggul ini tidak mengabaikan kepentingan nelayan setempat. “Kami pastikan nelayan tetap bisa beraktivitas tanpa terganggu. Di Lengkong, sudah disiapkan tempat khusus untuk nelayan menyandarkan kapal mereka,” ungkapnya. Selain itu, Novita berharap proyek ini tidak hanya mengatasi masalah abrasi, tetapi juga dapat meningkatkan potensi wisata dan perekonomian lokal.
Sementara itu, Dedi Supriyadi, PPK Sungai dan Pantai 1 BBWS Serayu Opak Yogyakarta, menjelaskan bahwa tanggul ini dibangun dengan teknologi pancang yang diperkirakan dapat bertahan hingga 100 tahun. “Tanggul ini dirancang dengan elevasi ketinggian ombak yang mencapai 5,7 meter, lebih tinggi dari data prediksi gelombang tertinggi dalam 50 tahun terakhir yang tercatat 3,4 meter,” kata Dedi.
Pembangunan tanggul ini diharapkan dapat mengurangi risiko abrasi lebih lanjut, melindungi infrastruktur pesisir, serta mendukung ekonomi masyarakat sekitar melalui pengembangan pariwisata dan sektor perikanan.
Pewarta : Asih Murwanti