Malang – Liputan Warta Jatim, DPD Jawa Timur PCTA Indonesia telah membangun 6 Unit Rumah Syukur Hari Pahlawan ditahun 2023. Pada tahun 2024 ini dari laporan yang sudah masuk akan dibangun sebanyak 4 unit yaitu di Mojokerto, Bojonegoro dan Kota Malang. Untuk pembangunan 1 unit rumah di kota Malang dibangun oleh zona 2 DPD Jatim. Rumah ini nantinya akan diberikan kepada Sudini, wanita berumur 59 tahun, beralamatkan di Jalan Muria Dalam nomor 29 Rt.11 Rw.4 Kelurahan Oro-Oro Dowo Kota Malang. Kamis, (14/11/24).
PCTA Indonesia DPD Jatim terdiri dari 33 kabupaten dan kota, dibagi menjadi 6 zona, untuk Kota Malang masuk dalam zona dua yang terdiri dari DPC Kabupaten Malang, DPC Kota Malang, DPC Kota Batu dan DPC Kota Pasuruan. Nur Budiono dari DPC PCTA Indonesia Kabupaten Malang mengatakan semua biaya pembangunan rumah syukur serta isinya seperti meja, kursi, tempat tidur bersumber dari hasil gotong royong pengurus, anggota dan simpatisan PCTA Indonesia.
PCTA Indonesia yang dijiwai manunggalnya keimanan dan kemanusiaan, dalam rangka mensyukuri Hari Pahlawan 2024 memberikan rumah layak huni bagi warga kurang mampu, yang dilakukan secara Nasional Se Indonesia Raya.
“Ini merupakan wujud nyata dalam implementasikan Pancasila sila ke 5. Peletakan batu pertamanya sudah dilaksanakan pada tanggal 8 Oktober 2024 kemarin.” Ujar Budiono, panggilan akrabnya.
Lebih lanjut Budiono mengutarakan program sosial pembangunan Rumah Syukur Hari Pahlawan ini adalah program tahunan yang kedua. Hal ini diprakarsai oleh Bapak Kyai Mochammad Muchtar Mu’thi. Beliau adalah Sang pemrakarsa organisasi Persaudaraan Cinta Tanah Air Indonesia yang dijiwai oleh manunggalnya keimanan dan kemanusiaan.
Lanjutnya, Dawuh Bapak Kyai Mochammad Muchtar Mu’thi bahwa semua program-program lokal hingga Nasional adalah swadaya mandiri non proposal, termasuk juga pembangunan Rumah Syukur Hari Pahlawan di Kota Malang.
“Hingga saat ini, Rabu (13/11/2024) progres pembangunan hari Ke-35, sudah tahapan finising. Pembangunan ini menelan biaya sekitar 100 juta, diserahkan ke Ibu Sudini akhir November.” Pungkas Budiono. (sk)
