Situbondo- liputanwartajatim.com-Proyek peningkatan jalan Wringin Anom-Gelung di Dusun Sabrang, Kecamatan Panarukan, Kabupaten Situbondo, kini menjadi pusat perhatian warga. Bukannya disambut dengan apresiasi, proyek ini justru menimbulkan kekecewaan dan amarah setelah alat berat Asphalt Finisher yang digunakan dalam pengerjaan jalan dilaporkan menabrak sebuah tugu bersejarah di pertigaan Desa Wringin Anom. Anehnya, hingga kini belum ada tanda-tanda perbaikan dari pihak kontraktor, CV Sari Teknik.
Insiden ini semakin menjadi sorotan karena janji perbaikan yang diucapkan oleh pihak kontraktor hanya sekadar janji. Bagi warga, terutama Aan S., tokoh masyarakat setempat, tugu tersebut bukan sekadar penanda jalan. “Tugu ini punya sejarah panjang bagi kami Masyarakat Situbondo, berdiri sebagai saksi perjalanan kelam jaman penjajahan Indonesia. Tapi sekarang, tugu ini malah dibiarkan rusak dan ditinggalkan,” ungkap Aan dengan nada kecewa.
Aan, yang menyaksikan langsung kejadian tersebut, mengungkapkan bahwa pihak pengawas proyek sempat berjanji akan memperbaiki tugu itu. Namun, janji tinggal janji, waktu berlalu tanpa ada tanda-tanda perbaikan. “Kami sudah menunggu cukup lama. Jika kerusakan ini tak kunjung diperbaiki, warga akan mengambil tindakan lebih lanjut. Tugu ini adalah kebanggaan desa, dan kami tak akan tinggal diam melihatnya rusak begitu saja,” tegasnya.
Bagi warga Wringin Anom, tugu itu bukan sekadar bangunan, melainkan bagian penting dari identitas Bangsa Indonesia saat dipekerjakan paksa pada jaman Hindia Belanda. Keberadaannya menyimpan nilai sejarah dan menjadi simbol perlawanan Pada masa kolonial, jalur ini digunakan oleh Pangeran Diponegoro sebagai rute perlawanan terhadap pemerintah Hindia Belanda.
,Keberadaan tugu yang di bangun Pemerintah Kabupaten Situbondo yang selama ini dirawat dan dijaga bersama. Namun, kelalaian dalam pelaksanaan proyek ini menunjukkan lemahnya tanggung jawab pihak terkait terhadap aset budaya lokal.
Bukan hanya soal perbaikan fisik, insiden ini pun menyinggung rasa kepercayaan masyarakat terhadap proyek-proyek pemerintah. Masyarakat kini menuntut agar setiap komitmen yang disampaikan tidak sekadar janji kosong, tetapi benar-benar diimplementasikan. Mereka berharap agar kontraktor dan pihak pengawas dapat menunjukkan integritas serta tanggung jawab dalam menjaga kepercayaan warga.(*)
(Redaktur)