Beranda Nasional Pelatihan Pembina PMR Wira Oleh PMI Pada Hari Terakhir Bimtek SPAB

Pelatihan Pembina PMR Wira Oleh PMI Pada Hari Terakhir Bimtek SPAB

82
0

Cilacap-  Liputan Warta Jatim, Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cilacap laksanakan hari terakhir Bimbingan Teknis Satuan Pendidikan Aman Bencana (Bimtek SPAB) pada Hari Kamis (03/10/2024) di Lantai 2 Aula Markas PMI Kabupaten Cilacap, Jalan Urip Sumoharjo No. 174 A, Gumilir Cilacap.

Acara ini dihadiri fasilitator Wakil Ketua Bidang Penanggulangan Bencana dan Relawan, Koesdjarjo dan R. Endro Teguh Kusumo (Staf Markas). Para pembina PMR Wira (SMA/SMK/MA) sebanyak 24 orang masing-masing PMI Kecamatan kirimkan perwakilan satu orang.

Plt Ketua PMI Kabupaten Cilacap, Sumaryo S.Sos M.M mengatakan, pelatihan Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) telah dilaksanakan selama 3 hari. Hari pertama untuk pembina PMR SD/Mi, hari kedua pembina PMR SMP/MTs, dan hari Ketiga pembina PMR tingkat SMA/SMK/MA.

Baca Juga :  Kunjungan Kalapas Banyuwangi ke Komandan Kodim 0825 Banyuwangi: Perkuat Sinergi dalam Keamanan dan Intelijen

Kegiatan yang dulu bernamakan Sekolah Siaga Bencana kini menjadi Satuan Pendidikan Aman Bencana.

Dalam kegiatan ini, diberikan pelatihan sebagai pembekalan kepada para pembina PMR di wilayah Kecamatan agar nantinya mereka bisa menjadi fasilitator untuk memberikan pemahaman kepada para siswa bagaimana dan apa yang akan dilakukan jika terjadi bencana.

“Sekarang kita baru bisa memberikan pelatihan masing-masing Kecamatan satu orang setiap tingkatan, karena mereka akan dijadikan relawan PMI sehingga kita juga memberikan rompi merah, modul pelatihan, dan yang transportasi, sebab mereka ada yang jauh tempatnya.” Ucap Plt Ketua PMI Kabupaten Cilacap, Sumaryo S.Sos M.M

Menurut Sumaryo S.Sos M.M, kegiatan ini sangat relevan diterapkan masyarakat. Semua siswa harus dilatih bagaimana menghadapi bencana agar tidak akan gagap kalau benar-benar terjadi bencana.

Baca Juga :  KPU Cilacap Tetapkan Nomor Urut Cabup-cawabup Cilacap Periode 2024-2029 

“Bagaimana kalau ada gempa bumi? siswa harus lari keluar ruangan atau mengamankan diri di kolong yang aman, agar jika ada benda jatuh, tidak terkena kepala. Saya sudah sampaikan saat pembukaan, teman-teman yang ikut pelatihan akan menjadi fasilitator d wilayah Kecamatan masing-masing dan berkoordinasi dengan PMI Kecamatan.” Kata Sumaryo menjelaskan.

Hasil dari pelatihan bisa disebarluaskan seluas-luasnya kepada kepala sekolah masing-masing wilayah.

“Kami berharap semua lembaga pendidikan, semua siswa bisa mendapatkan pelatihan sehingga bisa mengantisipasi bila terjadi bencana.” Ucapnya mengakhiri wawancara pers.

Pewarta : Asih Murwanti