Beranda Kesehatan Penyaluran bantuan pangan ayam dan telur bagi warga rawan stunting (KRS) di...

Penyaluran bantuan pangan ayam dan telur bagi warga rawan stunting (KRS) di Desa Mulyodadi kecamatan Wonoayu Sidoarjo

43
0

Sidoarjo – Liputan Warta Jatim, Program bantuan telur dan ayam ini akan dilakukan di kantor desa mulyodadi pada Senin (23/9/2024) secara berkelanjutan, tentunya dengan kerjasama perangkat daerah

“Kalau ternyata bantuan ini efektif, maka akan kami lanjutkan di tahun berikutnya. Kita pantau saja perkembangannya,” kata dia.Pemerintah Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur membagikan telur dan juga daging ayam kepada warga di kabupaten setempat sebagai upaya untuk mencegah terjadinya stunting anak.

Pelaksana tugas (Plt) Bupati Sidoarjo, Subandi di Sidoarjo, beberapa waktu yang lalu mengatakan pembagian bantuan pangan berupa ayam dan telur tersebut diberikan kepada 2.085 keluarga di Sidoarjo.

Slamet Riyanto kepala desa mengungkapkan”Upaya ini dilakukan untuk mencegah stunting di Sidoarjo. Para penerima itu merupakan keluarga yang masuk dalam kategori Keluarga Rawan Stunting (KRS) dengan masing-masing keluarga mendapatkan sebanyak 1 ekor ayam dan 10 butir telur,warga yang menerima sekitar kurang lebih 70 warga” ungkapnya

Baca Juga :  Peringati HUT ke-79, PMI Cilacap Bagikan Sembako dan Kacamata Gratis

Ia mengatakan, program ini sengaja dicanangkan oleh Pemerintah Kabupaten Sidoarjo sesuai instruksi presiden sebagai upaya mengatasi stunting, pertumbuhan anak dan balita akibat kekurangan gizi kronis serta kurangnya stimulasi pada anak.

bantuan pangan ini harus diimbangi dengan kerja sama orang tua yang terus memperhatikan perkembangan anak-anaknya.

“Karena dengan peran serta orang tua, guru, dan pemerintah maka generasi emas yang bebas stunting akan dapat terwujud

Dari bantuan yang sudah diterima oleh masyarakat dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk dikonsumsi dan tidak diperjualbelikan.

Masyarakat yang sudah mendapatkan bantuan telur dan ayam ini, saya harap benar-benar digunakan untuk dikonsumsi anak dan balitanya masing-masing untuk mencegah balita mengalami stunting,” tuturnya.

Baca Juga :  Cegah Demam Berdarah, Polres Gresik Gelar Fogging di Mako dan Polsek Jajaran

Untuk diketahui, Dari data Dinas Kesehatan Kabupaten Sidoarjo, berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), prevalensi stunting di Sidoarjo menunjukkan tren penurunan.

Pada tahun 2022 sebesar 16,1 persen, turun di tahun 2023 menjadi 8,4 persen. Selanjutnya, berdasarkan data hasil pengukuran balita di posyandu dari laporan Elektronik Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) semester pertama bulan Juni tahun 2024 angka, stunting di Sidoarjo sebesar 2,3 persen.

(Asmaul)