Sumenep- Liputan Warta Jatim Dikutip dari Detikzone net, Pembangunan Rehab gedung sederhana pasar Legung Timur, Kecamatan Batang-batang, Kabupaten Sumenep yang dikerjakan CV. Putri Kencana dari dana APBN tahun 2023 melalui Dinas Perikanan Sumenep dengan nilai anggaran Rp. 189. 653.413.00 dikeluhkan masyarakat setempat karena dinilai tidak memberikan asas manfaat. Jumat, 24/11/2023.
“Selain pembangunannya diduga tidak sesuai spesifikasi, kami menilai pelaksana proyek terlalu banyak mengambil untung. Kalau hanya pembangunan rehab seperti ini borongkan ke saya, paling hanya menghabiskan Rp. 50 juta,” ujar salah satu masyarakat saat Detikzone.net investigasi di lokasi.
“Proyek tak bermanfaat. Jika bermanfaat pasti ditempati oleh pedagang. Faktanya, para pedagang tetap berjualan ikan dibawah. Bagi para pedagang itu, kurang lebar dan terasa sempit,” imbuhnya.
Pihaknya menganggap, rehab bangunan pasar Legung Timur yang menghabiskan dana ratusan juta hanya menghambur- hamburkan uang negara.
“Buang buang uang negara saja,” ungkapnya.
Bahkan, pria paruh baya yang standbye di lokasi juga menyebut bahwa genteng pasar masih memakai genteng yang lama.
“Gentengnya tidak diganti, hanya dibongkar saja,” sebutnya.
Ia pun mengaku kecewa dengan pembangunan rehab pasar. Sebab, tidak memberikan asas manfaat terhadap masyarakat dan hanya memperkaya diri.
“Kalau diatas untuk meja jualan ini memang di Cor. Tapi, kalau dibawah tidak di cor dan tetap bata,” ungkapnya.
Pantauan wartawan, pasar Legung Timur masih terlihat kumuh bahkan penuh dengan tumpukan- tumpukan sampah.
Sementara itu, saat dikonfirmasi Detikzone.net mengenai proyek pembangunan rehab pasar, pemilik CV. Putri Kencana bernama Matroni dengan bangga menyebut sudah selesai diperiksa BPK.
“Sudah selesai diperiksa BPK mas,” sebutnya Bangga.
Disinggung kapan dilakukan pemeriksaan BPK, Matroni tak bergeming.
Apalagi ditanya ihwal genteng Pasar dan kran air yang tersedia tidak berfungsi, pemilik CV. Putri Kencana itu enggan menjawab hingga berita ini terbit.
(RED)