Cilacap – Liputan Warta Jatim -Kepala Kantor Kementerian Agama Kab Banyumas Dr.H. Ibnu Asaddudin, SAg, M.Pd saat melepas umat Katolik banyumas di Gereja Katedral Purwokerto yang didampingi yang didampingi Kasubag TU dan Perwakilan Kesbang Pemkab Banyumas. Rabu (04/09/2024)
“Perjalanan ini bukan tamasya (plesir), tapi sebuah perjalanan ziarah misa suci sehingga bersihkan hati dan niat menghormati panutan, beribadah jangan menggerutu (ngundel), protesan bila di jalan ada yang kurang puas, dan juga pastikan bisa mangkat bareng bali bareng dan slamet bareng,” harapnya
Sebagaimana jadwal kunjungan Paus ke Indonesia yang disambut oleh Menteri Agama RI Yaqut Cholil Qoumas di Bandara Internasional Soekarno Hatta. Pesawat yang membawa Paus Fransiskus mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Selasa (3/9/2024), pukul 11.26 WIB. Kunjungan apostolik terlama Paus mulai dari Indonesia, Papua Nugini, kemudian Timor Leste, dan Singapura.
“Kunjungan ini dalam rangka membangun perdamaian, mengajak masyarakat Indonesia untuk dapat menunjukkan persatuan dan kesatuan, sikap saling memahami, dan saling pengertian,” ungkapnya
Ibnu juga menyampaikan pesan pentingnya menjaga dialog antariman. Karena dialog antariman itu menjadi kunci bagi toleransi dan perdamaian dunia.
“Dalam agenda Paus di Istiqlal setelah pertemuan dengan presiden, beliau akan melanjutkan di Istiqlal, ada acara Interfaith Dialogue, sebagai manifestasi dari apa yang tadi beliau ucapkan, bahwa dialog itu menjadi kunci utama bagi suksesnya perdamaian, bukan hanya dunia, tapi antarumat manusia,” jelasnya
Keuskupan Purwokerto memberangkatkan 550 jamaah yang tergabung dalam 11 bus yang dikoordinatori Ibu Anna Tatik, S.Pd Penyelenggara Katholik Kankemenag Banyumas. Dalam laporannya Anna menyampaikan bahwa Purwokerto terbagi dalam 4 Paroki yaitu Wilayah Timur di titik gereja Kaliputih, Wilayah Barat di gereja katedral purwokerto, Paroki Banyumas dan Wangon.
Jadilah umat yang berdampak tunjukkan bahwa umat Banyumas bisa menjadi contoh di Jakarta nantinya, yang paling penting menurut Ibnu dari semua proses ini adalah penghormatan kepada guru panutan sebagai teladan dalam memberikan contoh bagaimana kita beretika dan bermoral. Sehinga umat Katholik Banyumas akan memperoleh contoh dalam berperilaku yang baik dan benar. Hal tersebut akan membantu membentuk karakter para murid, seperti memupuk nilai-nilai integritas, kejujuran dan tanggung jawab dalam mewujudkan Indonesia Maju dan Banyumas Better. (Meri Mariana)