Kapolres Kolaka Bagi-Bagi THR kepada Seluruh Personil

Kolaka, Sulawesi Tenggara – Liputan Warta Jatim, Kapolres Kolaka, AKBP Yudha Widyatama Nugraha, S.H., S.I.K., CPM, melaksanakan bagi-bagi Tunjangan Hari Raya (THR) kepada seluruh personil Polres Kolaka. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan semangat personil dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Dalam kegiatan tersebut, Kapolres Kolaka menyampaikan bahwa pemberian THR kepada seluruh personil merupakan bentuk apresiasi atas dedikasi dan kerja keras yang telah dilakukan selama ini.

“Kita ingin mengucapkan terima kasih kepada seluruh personil yang telah bekerja keras dan berdedikasi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. Kita berharap bahwa pemberian THR ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat personil dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya,” kata Kapolres Kolaka.

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1446 H/2025 M, MOHON MAAF LAHIR BATIN

Personil Polres Kolaka yang hadir dalam kegiatan tersebut menyambut baik pemberian THR dan mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Kolaka.

Dengan demikian, diharapkan pemberian THR ini dapat meningkatkan motivasi dan semangat personil Polres Kolaka dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, serta dapat meningkatkan kualitas pelayanan Polres Kolaka kepada masyarakat.

Baramakassar

17 Warga Binaan Lapas Sidoarjo Terima Hak Integrasi, 15 PB dan 2 CB Bebas Hari Ini

Sidoarjo- Liputan Warta Jatim, Sebanyak 17 warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sidoarjo resmi menghirup udara bebas pada Kamis (27/3/2025) setelah mendapatkan hak integrasi. Dari jumlah tersebut, 15 orang memperoleh Pembebasan Bersyarat (PB) dan 2 orang mendapatkan Cuti Bersyarat (CB).

Proses pembebasan ini berlangsung sesuai dengan ketentuan yang berlaku, setelah para warga binaan memenuhi syarat administratif dan substantif. Kepala Lapas Sidoarjo menyampaikan bahwa pemberian hak integrasi ini merupakan bagian dari program pembinaan dan reintegrasi sosial bagi warga binaan.

“Kami berharap mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin untuk kembali berkontribusi di masyarakat. Kami juga mengingatkan mereka untuk tetap mematuhi aturan selama masa bimbingan,” ujar Kalapas dalam sambutannya.

Para warga binaan yang mendapatkan PB dan CB tampak bersyukur atas kesempatan yang diberikan. Sebelum meninggalkan Lapas, mereka menerima pengarahan dari petugas pembimbing kemasyarakatan serta berjanji untuk menjalani kehidupan yang lebih baik di luar.

Dengan adanya program ini, diharapkan proses pemasyarakatan tidak hanya berhenti di dalam lapas, tetapi juga berlanjut dengan pembinaan di tengah masyarakat agar para mantan warga binaan dapat kembali menjalani kehidupan yang produktif dan positif.

(Suwarno invts)

Dua Pegawai Lapas Sidoarjo Pamit: Purna Tugas Dan Alih Tugas Dengan Penuh Kehangatan

Sidoarjo – Liputan Warta Jatim, Suasana haru dan penuh kebersamaan menyelimuti Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Sidoarjo saat dua pegawai melepas masa tugasnya dalam acara perpisahan yang berlangsung pada Kamis (27/3/2025).

Sriwati Ningsih, yang telah mengabdikan dirinya selama kurang lebih 35 tahun, resmi memasuki masa purna tugas. Dedikasi dan pengabdiannya yang panjang menjadi bagian penting dalam perjalanan Lapas Sidoarjo. Sementara itu, Achyad Setyo mendapatkan amanah baru dengan berpindah tugas ke Kantor Wilayah Kementerian HAM Jawa Timur.

Dalam suasana penuh kekeluargaan, Kepala Lapas Sidoarjo beserta jajaran melepas keduanya dengan rasa hormat dan apresiasi atas pengabdian yang telah diberikan. Sebagai bentuk penghargaan, cenderamata diserahkan kepada kedua pegawai sebagai kenang-kenangan atas dedikasi mereka selama ini.

Acara ini semakin bermakna dengan dilanjutkan buka puasa bersama, mempererat kebersamaan di bulan suci Ramadan. Dalam sambutannya, Kepala Lapas Sidoarjo menyampaikan terima kasih serta harapan agar Sriwati Ningsih menikmati masa purnanya dengan bahagia, dan Achyad Setyo dapat menjalankan tugas barunya dengan sukses.

Momen ini menjadi bukti bahwa Lapas Sidoarjo bukan sekadar tempat bekerja, tetapi juga keluarga besar yang selalu saling mendukung dan menguatkan.

(Suwarno invts)

Polres Gresik dan Kodim 0817 Gresik Bersinergi Bagikan Takjil di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo Gresik 

Gresik – Liputan Warta Jatim, Dalam semangat berbagi di bulan suci Ramadan 1446 H, Polres Gresik dan Kodim 0817 Gresik kembali menunjukkan sinergitasnya dengan menggelar kegiatan pembagian takjil kepada masyarakat. Acara ini berlangsung pada Kamis, 27 Maret 2025, di Jalan Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 214, Gresik, dengan penuh antusiasme dari aparat maupun warga yang menerima takjil.

Sebanyak 400 bungkus takjil yang berisi roti dan air mineral dibagikan kepada pengguna jalan dan masyarakat sekitar. Kegiatan ini turut dihadiri oleh sejumlah pejabat dari Polres Gresik dan Kodim 0817 Gresik, termasuk Wakapolres Gresik Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro dan Kasdim Kodim 0817 Gresik Mayor Siari, serta puluhan personel gabungan TNI dan Polri.

Kegiatan diawali dengan kedatangan anggota TNI ke Mapolres Gresik. Selanjutnya, personel dari kedua institusi secara bersama-sama membagikan takjil kepada masyarakat. Momen berbagi ini berlangsung tertib, mencerminkan kebersamaan dan kepedulian aparat keamanan terhadap masyarakat yang menjalankan ibadah puasa.

Wakapolres Gresik, Kompol Danu Anindhito Kuncoro Putro, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata kepedulian TNI-Polri terhadap warga Gresik.

“Semoga kegiatan ini memberikan manfaat bagi masyarakat, serta semakin mempererat sinergitas antara Polres Gresik dan Kodim 0817 Gresik dalam menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah ini,” ujarnya.

Setelah seluruh takjil dibagikan, acara ditutup dengan sesi foto bersama sebagai simbol kebersamaan dan kolaborasi antara Polres Gresik dan Kodim 0817 Gresik. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung dengan aman, tertib, dan lancar, meninggalkan kesan positif bagi masyarakat yang menerima manfaat dari aksi berbagi ini.

(NH)

Sidak Pasar hingga RPH, Banyuwangi Pastikan Kualitas Aman Konsumsi

BANYUWANGI – Liputan Warta Jatim, Jelang Hari Raya Idul Fitri 1446 Hijriyah, Dinas Pertanian dan Pangan (Dispertan Pangan) Banyuwangi memperketat pengawasan peredaran daging di pasar-pasar untuk memastikan daging sapi dan ayam yang dijual ke warga aman untuk dikonsumsi.

Dispertan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke pasar-pasar dan kios penjualan daging, serta rumah pemotongan hewan (RPH). Inspeksi dilakukan untuk memastikan agar konsumen bisa mendapatkan daging yang aman, sehat, utuh dan halal (Asuh). Selain juga untuk mengecek ketersediaan produk pangan asal hewan di pasaran. Seperti daging sapi, daging ayam/bebek, dan telur.

“Pengecekan dilakukan serentak di seluruh pasar, kios penjualan daging, dan RPH se-Banyuwangi,” kata Plt. Kepala Dispertan Pangan Banyuwangi, Ilham Juanda, usai melakukan sidak di pasar Blambangan dan pasar Berlian di Kecamatan Banyuwangi, Rabu (26/3/2025).

Saat mendatangi pasar, para petugas membawa beberapa alat untuk mengecek kondisi daging yang dijual oleh pedagang. Salah satunya, petugas membawa alat pengukur kadar air untuk mengetahui apakah daging yang dijual merupakan daging gelonggongan atau tidak. Serta peralatan lainnya untuk mengecek kandungan kimia masing-masing daging. Sementara di RPH, petugas mengecek proses dan tata cara penyembelihan sapi.

“Inspeksi kami lakukan untuk mengantisipasi adanya daging oplosan, gelonggongan, dan mengandung bahan kimia yang berbahaya. Apalagi ini menjelang Lebaran, yang tentunya konsumsi daging meningkat dan kami ingin memastikan daging yang beredar aman dan layak konsumsi,” kata Ilham.

“Alhamdulillah, hasil pengecekan kemarin semuanya baik. Tidak ditemukan daging yang dicurigai oplosan maupun ditambah bahan pengawet. Kami pastikan semua aman dikonsumsi,” imbuhnya.

Ilham menambahkan, berdasarkan pemantauan harga daging saat ini masih relatif stabil. Kisaran harga daging sapi di tingkat pedagang, yakni Rp 130- 140 ribu per kilogram (kg), daging ayam Rp 31-32 ribu per kg, dan telur Rp. 28-29 ribu per kilogram.

Sementara dari sisi permintaan, ilham memperkirakan bakal ada kenaikan konsumsi daging hingga 3 kali lipat. Pada hari biasa, Banyuwangi rata-rata membutuhkan 4,1 ton daging sapi untuk memenuhi kebutuhan warga setiap hari. Jumlah itu setara dengan kira-kira 40 ekor sapi.

“Kalau stok daging, Banyuwangi sangat aman,” tuturnya. (*)

PETI Di Bolsel: Ancaman Serius Bagi Lingkungan dan Meminta Kapolda Sulut Tindak Tegas

Bolsel- liputanwartajatim.com, Penambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Bolsel, khususnya di daerah kilo 12, desa tobayagan kecamatan Pinolosian tengah kabupaten Bolaang Mongondow Selatan telah menjadi perhatian serius. Aktivitas ini tidak hanya mengancam lingkungan, tetapi juga merusak ekosistem yang seharusnya dijaga. Sungai dan hutan yang dulu hijau kini berubah menjadi kawasan yang rusak akibat eksploitasi ilegal.

Sebagai bagian dari masyarakat yang peduli terhadap kelestarian alam, kami, Fadly Makalalag dan Karmin Manggopa dari LSM Kibar Nusantara Merdeka, merasa perlu untuk menyuarakan kekhawatiran ini. Kerusakan lingkungan yang terjadi di Bolsel bukanlah masalah kecil. Jika dibiarkan, dampaknya akan semakin luas, mempengaruhi keberlanjutan sumber daya alam dan kehidupan masyarakat sekitar. Pemilik tambang dan alat berat excavator bernama kho SW yang pegang peranan tambang di desa tobayagan kecamatan Pinolosian tengah kabupaten Bolaang Mongondow Selatan.

PETI tidak hanya merusak struktur tanah dan ekosistem sungai, tetapi juga mencemari air yang menjadi sumber kehidupan banyak orang. Limbah hasil penambangan yang tidak dikelola dengan baik dapat mencemari air dan tanah, menyebabkan berbagai masalah kesehatan bagi warga sekitar. Racun seperti Sianida (CN) yang digunakan dalam proses penambangan dapat mencemari air sungai, membahayakan kehidupan ikan serta manusia yang mengonsumsi air tersebut.

Selain itu, perusakan hutan akibat PETI berdampak besar terhadap keseimbangan alam. Hutan yang berfungsi sebagai penyangga air dan habitat berbagai satwa kini semakin terancam. Hilangnya tutupan hutan mempercepat laju erosi dan meningkatkan risiko bencana alam seperti longsor dan banjir. Masyarakat yang tinggal di sekitar kawasan hutan akan menjadi korban utama dari dampak negatif ini.

Kami meminta kepada Kapolda Sulawesi Utara Irjen. Pol. Roycke Harry Langie Sik,MH untuk segera mengambil tindakan tegas terhadap para pelaku perusakan lingkungan ini adalah Kho SW. Penegakan hukum harus dilakukan tanpa pandang bulu agar memberikan efek jera kepada mereka yang terlibat dalam aktivitas PETI. Jika dibiarkan, maka PETI akan terus berkembang dan merusak ekosistem lebih jauh lagi.

Tidak hanya itu, perlu adanya sinergi antara pemerintah daerah, aparat penegak hukum, serta masyarakat untuk memberantas PETI. Penyuluhan kepada masyarakat juga harus dilakukan agar mereka memahami dampak negatif dari penambangan ilegal ini. Jika masyarakat turut serta dalam pengawasan dan pelaporan, maka akan lebih mudah bagi pihak berwenang untuk menindak pelaku yang terlibat.

Solusi jangka panjang juga harus dipikirkan untuk mengatasi masalah ini. Pemerintah perlu menciptakan kebijakan yang mendorong pertambangan yang legal dan ramah lingkungan. Dengan regulasi yang jelas dan pengawasan yang ketat, kegiatan pertambangan dapat berjalan tanpa merusak lingkungan.

Kami berharap tindakan nyata segera dilakukan demi menyelamatkan lingkungan di Bolsel. Jangan sampai PETI terus berlangsung hingga merusak generasi mendatang. Mari bersama-sama menjaga alam demi masa depan yang lebih baik.

 

(Red/Tim)