Poktan Berkah Tani Di Dampingi Babinsa Optimalkan Saluran Irigasi 20 Ha Lahan Sawah Di Kaliboto

Blitar – Liputan Warta Jatim, Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, Bintara Pembina Desa (Babinsa) Kaliboto Koramil 0808/22 Wonodadi Kodim 0808/Blitar Sertu Slamet, bersama Kelompok Tani (Poktan) Berkah Tani menggelar kegiatan gotong royong memperbaiki dan membersihkan saluran irigasi yang dapat mengairi ± 20 hektar area persawahan di Desa Kaliboto Kecamatan Wonodadi Kabupaten Blitar, Sabtu (1/2/2025).

Kegiatan ini bertujuan untuk memastikan aliran air irigasi tetap lancar guna mendukung pertumbuhan tanaman padi dan komoditas pertanian lainnya. Babinsa Kaliboto Sertu Slamet menyampaikan bahwa optimalisasi saluran irigasi sangat penting dalam mendukung ketahanan pangan di wilayah tersebut.

“Kami bersama para petani berupaya memastikan agar saluran irigasi tidak tersumbat oleh lumpur dan sampah. Dengan lancarnya distribusi air, diharapkan hasil panen petani dapat lebih maksimal,” ujar Sertu Slamet.

Ketua Poktan Berkah Tani Bapak Mulyo mengapresiasi keterlibatan Babinsa dalam membantu petani menjaga infrastruktur pertanian. Menurutnya kegiatan gotong royong ini menjadi bentuk nyata sinergi antara TNI dan masyarakat dalam meningkatkan kesejahteraan petani.

Para petani yang ikut serta dalam kegiatan ini juga berharap agar kerja bakti semacam ini bisa terus dilakukan secara berkala, sehingga sistem irigasi di Desa Kaliboto tetap berfungsi optimal dalam mendukung usaha pertanian.

Batuud Koramil 0808/22 Wonodadi Peltu Leovan Yulianto Rahman memberikan apresiasi tinggi terhadap kegiatan gotong royong yang dilakukan Babinsa Kaliboto bersama Kelompok Tani (Poktan) Berkah Tani dalam membersihkan dan memperbaiki saluran irigasi pertanian di Desa Kaliboto.

“Kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian TNI khususnya Babinsa terhadap kesejahteraan petani. Optimalisasi saluran irigasi sangat penting agar suplai air ke lahan pertanian tetap lancar, sehingga produktivitas pertanian dapat meningkat,” ujar Peltu Leovan (Dim0808).

Pesantren Jati Diri Bangsa Merajut Perdamaian Gelar Diskusi Bahas Kemungkinan Perang Dunia Ke-3

Kediri – Liputan Warta Jatim, Diskusi terbuka Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia Merajut Perdamaian Nusantara telah diselenggarakan pada Kamis (30/1/25) membahas pidato Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto tentang kemungkinan terjadi perang dunia ke-3.

Acara berlangsung di Gazebo Pusat Pendidikan Rasa Wawan Karsa Kebangsaan Indonesia Raya Pesantren Jati Diri Bangsa Merajut Perdamaian Nusantara Situs Ndalem Pojok Persada Soekarno di Desa Pojok Kecamatan Wates Kabupaten Kediri.

Dalam diskusi tersebut untuk menumbuhkan harapan dan doa agar tidak sampai terjadi perang dunia ke-3. Seandainya sampai terjadi perang, berharap Indonesia tidak sampai terdampak.

Ketua Pesantren Jati Diri Bangsa Indonesia menjelaskan, terselenggaranya diskusi itu atas dasar kesadaran berbangsa dan bernegara serta kecintaan kepada Negara Republik Indonesia.

“Sebagai Bangsa Indonesia kita pernah mengalami penderitaan selama 350 tahun karena dijajah. Kalau sadar bernegara, kita harus waspada. Jangan sampai ancaman adanya perang dunia ke-3 ini terjadi, apalagi sampai melibatkan Indonesia. Inti dari diskusi ini, kesadaran bernegara dengan didorong kecintaan terhadap NKRI.” Ujar R.M. Suhardono

Selain mencermati isi pidato Presiden RI Prabowo Subianto dalam Pembukaan Sidang Tanwir Muhammadiyah, Rabu (4/12/2024) lalu. Diskusi juga akan mengkaji pandangan-pandangan para pakar militer.

“Kita bukan ahli perang kita juga bukan tentara, tapi sebagai santri yang cinta damai kan boleh kita menelaah agar jangan sampai terjadi perang dunia. Sebagaimana pesan Bapak Presiden kita harus waspada. Nah, agar kita memiliki wawasan luas maka diskusi digelar terbuka. Selain itu kita juga akan mengkaji pandangan pakar-pakar militer seperti Jenderal TNI Hendro Priyono, mantan Ketua Lemhanas Andi Wijayanto, Pakar Stategi Perang Dr. Connie dan juga pengamat politik Internasional Mardigu Wowik,” kata Kushardono Ketua Bidang Pendidikan dan Kajian Pesantren Jati Diri Bangsa.

Seiring diskusi acara utama juga Mocopat Jum’at Pon dalam rangka mensyukuri weton kelahiran Sang Proklamator Bung Karno.

Dikesempatan lain, Lukito Sudiarto Ketua DPC PCTA Indonesia Kediri menjelaskan bahwa acara diskusi tersebut berjalan lancar dan sukses. “Mari kita tingkatkan kesadaran bernegara sebagaimana yang diamanatkan oleh UUD 1945 pasal 27 ayat 3, bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha pembelaan negara. Saya berharap diskusi yang telah terselenggara itu bermanfaat.” tegasnya. Sabtu (1/2/25).

 

 

(Nur Budiono/S. Kasianto)

 

Satreskoba Polrestabes Surabaya Diduga Lepas Pengedar Narkoba, ini Nominalnya

Surabaya – liputanwartajatim.com, Kabar suar terkait adanya dugaan penggerebekan yang dilakukan Unit 3 Satresnarkoba Polrestabes Surabaya, pada hari Selasa Malam tanggal 28 Januari 2025, di salah satu rumah Jalan Gembong Gang 2 Surabaya, menuai pertanyaan.

Dikabarkan nya, beberapa Polisi berpakaian preman dari Polrestabes Surabaya, yang telah melakukan penggerebekan tersebut, telah berhasil menangkap seorang berinisial Y yang diwanti-wanti sebagai pengedar.

Data dihimpun wartawan ini, pada hari Kamis tanggal 30 Januari 2025, terkabar bahwa Y sudah menghirup udara kebebasan setelah pihak keluarga ada dugaan membayar sejumlah uang sebesar 60 juta rupiah.

“Berawal bebasnya Y setelah ada dugaan tukar guling atau ada 4 rekannya lagi yang ditangkap,” kata sumber media ini, Sabtu (01/02/2025).

“Bebasnya Y juga tidak cuma-cuma keluar, melainkan ada dugaan dari pihak keluarganya telah membayar 60 juta rupiah sebagai uang penebusan,” sambungnya.

Masih kata sumber, jadi saat ini yang ditahan atau diproses lanjut ada orang 4 termasuk adek Y dan istrinya. “Kasus Y ini, sepertinya tukar kepala”.

Guna memastikan kebenaran kabar suar tersebut, Kanit 3 Satresnarkoba Polrestabes Surabaya Iptu Idam, enggan membalas ataupun komentar saat dihubungi melalui Chatting WhatsApp oleh media ini.

Sementara itu, Kasatreskoba Polrestabes Surabaya AKBP Suria Miftah, pihaknya membantah atas tudingan kabar suar tersebut. “Tidak benar adanya informasi seperti itu,” balas singkat Chatting WhatsApp, pada Sabtu (01/02/2025). (Bersambung).

 

(Tim)

 

Macet Total Akibat Haul Wali Yai Asrori, Ketua DPD FRJRI Jatim Soroti Kinerja Kasat Lantas Polres Tanjung Perak

Surabaya- liputanwartajatim.com, Kemacetan parah sepanjang 4 hingga 5 kilometer terjadi di jalur dari Surabaya menuju Madura akibat kegiatan Haul Wali Yai Asrori di Pondok Pesantren Al Fitrah. Ribuan jemaah yang menghadiri acara ini menyebabkan lonjakan kendaraan di jalan utama, tetapi sayangnya, pengamanan lalu lintas dinilai kurang optimal. Sabtu (1/2/2025).

Ketua DPD Forum Reporter dan Jurnalis Republik Indonesia (FRJRI) Jawa Timur, M.A. Kaligis, yang akrab disapa Bang Moka, menyoroti kinerja Kasat Lantas Polres Tanjung Perak. Menurutnya, tidak adanya rekayasa lalu lintas yang efektif dari pihak kepolisian membuat arus kendaraan tersendat dan menimbulkan dampak besar bagi pengguna jalan lainnya.

“Kegiatan seperti ini sudah seharusnya diantisipasi lebih awal. Jika pengamanan dan pengaturan lalu lintas dilakukan dengan baik, kemacetan seperti ini tidak akan terjadi,” ujar Bang Moka. Ia menegaskan bahwa Polres Tanjung Perak seharusnya bekerja sama dengan pihak penyelenggara untuk mengurai kepadatan kendaraan.

Beberapa pengendara mengeluhkan kemacetan yang membuat mereka terjebak selama berjam-jam di jalan. “Saya sudah di jalan hampir dua jam dan belum juga bisa keluar dari kemacetan ini. Tidak ada petugas yang mengatur arus lalu lintas di titik-titik rawan,” kata salah satu pengendara yang terdampak.

Bang Moka menilai bahwa kejadian ini mencerminkan kurangnya koordinasi antara kepolisian dan penyelenggara acara besar. Ia berharap ke depannya, setiap kegiatan yang berpotensi menyebabkan lonjakan massa dapat diantisipasi dengan strategi lalu lintas yang lebih baik, termasuk pengalihan arus dan penempatan personel di titik-titik krusial.

Masyarakat juga berharap agar aparat kepolisian lebih sigap dalam menangani situasi seperti ini. Sebagai kota besar yang sering menjadi pusat kegiatan keagamaan dan sosial, Surabaya membutuhkan manajemen lalu lintas yang lebih profesional dan terencana.

Hingga berita ini diturunkan, belum ada pernyataan resmi dari Kasat Lantas Polres Tanjung Perak terkait kemacetan yang terjadi. Namun, banyak pihak mendesak agar evaluasi dilakukan demi menghindari kejadian serupa di masa mendatang.(Bersambung)

 

(Redaktur)

 

Bukti Nyata, Komsos Ajang Kedekatan Bati Komsos dengan Mitra Kerja.

Surakarta – Liputan Warta Jatim, Bati Komsos Koramil 03/Serengan Kodim 0735/Surakarta Serma Fitalis Erwan melaksanakan Komsos bersama Bapak Mulyono Satpam Hotel Amarelo Jl. Gatot Subroto Kemlayan Serengan Kota Surakarta, (01/02/2025).

Kegiatan ini merupakan kegiatan rutinitas aparat Komando kewilayahan, guna meningkatkan hubungan harmonisasi antara aparat teritorial terhadap rekan kerja di wilayah binaannya, agar terjalin hubungan yang baik dengan cara pendekatan komunikasi sosial.

Komunikasi Sosial/Komsos bisa dilaksanakan dimana saja yang penting tujuan Komsos tercapai, bisa diterima oleh masyarakat dan orang banyak.
Hal ini juga membawa dampak positif bagi warga dan aparat pemerintahan baik Kelurahan, Kecamatan Sekolah, Satpam serta tokoh masyarakat, karena bisa dilihat langsung kedekatan secara kekeluargaan antar Aparatur kewilayahan.

Serma Fitalis Erwan selaku Bati Komsos dan aparat teritorial, menyampaikan selaku petugas keamanan selalu siap dan bekerja sepenuh hati untuk mengamankan baik di luar dan dalam Hotel yang menjadi tanggung jawabnya dan selalu adakan patroli secara terus menerus dan bergantian agar di sekitar kerjanya aman dan nyaman. Apabila ada hal hal menonjol yang berpotensi menganggu keamanan di wilayah supaya selalu berkoordinasi dengan aparat yang berwenang yang ada di wilayahnya.

 

 

 

(Agus rodo Kemplu/Red)

Kasus Dugaan Korupsi Pengadaan Ruang Operasi Terintegrasi di RSU “dr. H. Koesnadi” Kembali Dibuka, Kesempatan Kejari Bondowoso Untuk Mengungkap Siapa Aktor Intelektual

BONDOWOSO – Liputan Warta Jatim, Pada tahun 2020 silam, Kabupaten Bondowoso diramaikan dengan munculnya kasus di RSU “dr. H. Koesnadi”. Ada indikasi dugaan korupsi pada proyek pembangunan ruang operasi terintegrasi pada rumah sakit tersebut. Kasusnya sempat ditangani oleh Kejaksaan Tinggi Jawa Timur. Beberapa pejabat terkait juga sempat dipanggil untuk dimintai keterangannya.

Diantaranya mantan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) RSU, inisial T. Kemudian mantan Kabag Hukum Setda Bondowoso, inisial A. Ada juga mantan Kabag Pengadaan Barang dan Jasa Setda Bondowoso, inisial AS. Selain itu, mantan Pj. Sekda Bondowoso (S) juga turut dipanggil Kejati.

Informasi yang kami peroleh dari Kasipenkum Kejati Jatim membenarkan pemanggilan terhadap para pejabat dimaksud. Bahkan dalam perkembangannya, mereka sudah beberapa kali dipanggil untuk melengkapi keterangan.

Namun setelah berjalan sekitar 2 tahun, kasus ini seperti masuk dalam peti es. Tidak ada kabar lagi mengenai perkembangan penanganan kasus tersebut.

Menyikapi hal ini, salah satu aktivis Bondowoso (yang tidak berkenan diungkap identitasnya) kembali melaporkan kasus ini ke Kejari Bondowoso.

Dalam laporannya ke Kejari Bondowoso, pelapor melampirkan data lengkap sebagaimana laporan terdahulu. Pelapor menyatakan prihatin atas mandeknya kasus ini. Dia mengungkapkan keterlibatan tokoh penting Bondowoso dalam kasus ini. Untuk itu dia menyatakan siap mengawal penanganan kasus ini, sampai terungkap dengan gamblang dan terang benderang.

Saat ditanya siapa tokoh penting dimaksud, sang Pelapor hanya menanggapi santai, “tunggu aja perkembangannya nanti mas”, ungkapnya.

Sampai berita ini ditayangkan, media masih belum berhasil mendapat klarifikasi dari pihak pihak Terkait dan Kejari Bondowoso.

(Tim/Moka)